Kemuliaan Hari Jumat

Resensi Buku :
Judul Buku  : Fadhilah Hari Jumat
Penulis          : Moh. Sanusi
Penerbit        : DIVA Press
Cetakan        : I, Desember 2013
Tebal             : 186 halaman
ISBN             : 978-602-255-408-0
Peresensi  : Hendra Sugiantoro
Pegiat Pena Profetik Yogyakarta

Apakah kita telah mengetahui apa keistimewaan hari Jumat? Hari Jumat tidak sekadar salah satu hari dalam sepekan, namun memiliki fadhilah dan keutamaan dibandingkan hari-hari lainnya. Tidak pula anjuran untuk melaksanakan salat Jumat, masih banyak amalan-amalan lain yang menjanjikan pahala berlipat ganda.
Dengan disertai dalil-dalil kuat, buku ini menjelaskan kemuliaan hari Jumat, sekaligus membantu siapa pun meraih kesempurnaan dan pahala maksimal di hari Jumat. Hari Jumat merupakan hari yang paling mulia dibanding hari-hari lainnya. Jika diibaratkan sebagai tangga, hari Jumat berada pada tangga yang tertinggi. Hari Jumat adalah penghulu dibanding hari-hari lainnya. Lebih dikenal sebagai sayyidul ayyam atau tuannya hari-hari lainnya (hlm. 16).
Hari Jumat bernilai historis. Diterangkan dalam hadits riwayat Muslim, Abu Daud, dan Nasa’i yang disahihkan oleh Tirmidzi, bahwa Adam adalah manusia pertama; diciptakan, bahkan diturunkan ke bumi pada hari Jumat. Ini sesuatu yang direncanakan Allah Swt. Hari Jumat adalah mulainya kehidupan manusia di muka bumi, dan berakhirnya kehidupan manusia, karena kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat (hlm. 17-18).
Hari Jumat adalah hari ketika dosa mendapat banyak pengampunan. Allah Swt. mengampuni dosa-dosa manusia, jika manusia benar-benar menggunakan hari Jumat untuk beribadah dan memohon ampunan-Nya. Dari Jumat ke Jumat adalah kafarat (penebus) dosa-dosa yang dilakukan antara waktu-waktu itu, dengan syarat dosa-dosa besar dijauhi (HR. Muslim). Dalam hadits riwayat Muslim lainnya diterangkan, barangsiapa berwudhu dengan sempurna, kemudian seseorang ikut salat Jumat, mendengarkan (khotbah) dan diam, maka dosa yang dia lakukan di antara Jumat itu dan Jumat yang lalu diampuni, ditambah tiga hari berikutnya diampuni oleh Allah Swt (hlm. 26-29).
Tentu saja, pada hari Jumat, ibadah wajib dan sunnah dilakukan sebagaimana hari-hari lainnya, bahkan perlu ditambah dan ditingkatkan. Pasalnya, pahala kebaikan pada hari ini akan dilipatgandakan. Entah itu salat, sedekah, membaca Al-Qur’an, bahkan berkata baik dan berbuat baik kepada orang di sekitar kita akan berpahala lebih dibandingkan hari lainnya. Hari Jumat juga salah satu hari di mana ada satu waktu mustajab untuk berdoa. Semua orang Islam seyogianya mengejar satu waktu itu dengan memanjatkan doa. Selama tidak meminta yang haram, Allah Swt. akan mengabulkannya.
Hadits sahih tentang itu, “Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya.”(HR. Muttafaq ‘alaih). Dalam memahami satu waktu dikabulkannya doa ini, para ulama berbeda pendapat terkait kapan tepatnya waktu itu. Ilmu ini hanya diketahui oleh Allah Swt, sebagaimana ilmu tentang kepastian waktu Lailatul Qadar. Nabi Muhammad Saw. sendiri pun tidak tahu. Maka, kita perlu senantiasa memanjatkan doa selama hari Jumat (hlm. 41).
Banyak keistimewaan hari Jumat didasarkan dalil-dalil yang jelas. Tapi, bagaimana pun, setiap hari yang istimewa hanya penuh keutamaan bagi kita yang melakukan kebaikan. Sebaliknya, hari tersebut menjadi tidak istimewa lagi jika kita mengisinya dengan maksiat dan keburukan. Maka, alangkah baiknya jika kita melakukan amalan-amalan pada malam Jumat sampai di penghujung hari Jumat. Keberkahan hari Jumat tidak hanya terdapat pada saat siang harinya, tetapi juga mulai dari malamnya (hlm. 53). Hitungannya, menurut kalender Masehi, sejak tiba waktu Maghrib pada Kamis sampai tiba waktu Maghrib pada hari Jumat.
Saat hari Jumat, diterangkan buku ini, dianjurkan memperbanyak bacaan shalawat, membaca surat al-Kahfi dan atau surat Yaasiin, subuh berjamaah dan membaca surat as-Sajdah dan al-Insan pada salat Subuh hari Jumat.  Wajib terutama bagi laki-laki melaksanakan salat Jumat. Buku ini akan menerangkan hukum dan kewajiban, keistimewaan, dan anjuran-anjuran pada hari Jumat, seperti mandi, memakai wewangian, bersiwak, memakai pakaian terbaik, memotong kuku, dan mencukur kumis.
Anjuran lainnya adalah memperbanyak salat sunnah sebelum khatib naik mimbar, mendengarkan khotbah Jumat dengan khusyuk, berdoa di antara dua khotbah, dan salat sunnah sesudah salat Jumat. Pada penghujung hari Jumat, dianjurkan bekerja sembari memperbanyak dzikir, bersedekah, menyantuni orang miskin dan anak yatim, dan memperbanyak doa pada penghujung hari Jumat. Pungkasnya, banyak hal yang mesti kita pelajari tentang hari Jumat berkaitan dengan kemuliaan dan amalan-amalan yang mesti kita lakukan. Disadari atau tidak, masih banyak umat Islam yang belum sepenuhnya menggunakan waktu hari Jumat dengan sebaik-baiknya. Dan, buku ini cocok dijadikan panduan mempelajari itu.

Rate this article!
Kemuliaan Hari Jumat,5 / 5 ( 1votes )