Kenaikan BBM Tunggu Instruksi Presiden Jokowi

Karikatur bbmJakarta, Bhirawa
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan kebijakan kenaikan BBM bersubsidi masih menunggu arahan Presiden Joko Widodo. Namun tak menutup kemungkinan akan menggunakan dana kompensasi Rp 5 triliun yang sudah terdapat di Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014.
“Semuanya masih menunggu arahan dari Pak Presiden, saya belum bisa komentar,” kata Bambang di gedung Sekretariat Mahkamah Agung, Selasa (28/10).
Jadwal rapat koordinasi tentang kenaikan harga BBM juga belum diagendakan. “Kalau dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, saya akan lakukan komunikasi bilateral terkait kuota,” kata dia.
Rencana pengurangan subsidi BBM yang digadang-gadang oleh Presiden Joko Widodo, menjadi program yang paling ditunggu realisasinya saat ini. Sebab, anggaran untuk subsidi BBM sudah sangat membebani APBNP 2014.
Sebelumnya Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Andy Noorsaman Sommeng mengharapkan ada kebijakan baru untuk mengendalikan BBM subsidi. “Ya harus ada kebijakan baru, apakah pengendalian baru, peraturan menteri baru, atau ada yang lebih baru lagi,” kata Andy.
Andy mengusulkan subsidi BBM bisa dipangkas hingga Rp 3 ribu-4 ribu per liter. Ia menjamin dengan pemangkasan tersebut, kuota BBM subsidi sebesar 46 juta kiloliter bisa cukup hingga akhir tahun. “Pokoknya kalau Rp 3 ribu-4 ribu per liter itu bagus banget, kami akan mengusulkan segitu,” ujarnya.
Wakil Menteri Keuangan  Mardiasmo kenaikan harga BBM bersubsidi masih dilihat dari ruang fiskal (fiscal space) yang tersedia. Namun, hal itu masih menjadi tanda tanya ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak membahasnya dalam sidang kabinet perdananya di Istana Negara Senin kemarin.
“Belum dibahas. Kita lihat fiscal space yang ada dulu. Ada faktor lain juga, tapi belum selesai. Lihat pertimbangan dulu,” ucap Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo di kantornya.
Dirinya juga tidak memberikan pernyataan apa pun dan langsung berlalu menuju mobil. “Nanti pak menteri yang akan jawab. Saya mau wakilin pak menteri dulu,” singkatnya.
Senada dengan Mardiasmo, Direktur Jenderal Angggaran Askolani menyebut bahwa belum ada pembahasan kenaikan harga BBM bersubsidi. “Belum ada pembahasan (kenaikan harga BBM),” sebutnya. [ira, ins]

Tags: