Kenaikan Harga Beras di Kabupaten Sidoarjo Belum Signifikan

Suasana jual beli beras di Pasar Larangan Sidoarjo, nampak para pembeli sedang melihat-lihat kondisi beras. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Isu kenaikan Sembako dikabarkan terjadi di pasar-pasar Sidoarjo ternyata belum signifikan. Dari pantauan Dinas Perdagangan Sidoarjo sejak tahun 2018 belum ada kenaikan.
Harga beras naik terjadi pertengahan bulan Desember 2017 lalu, beras bengawan dari Rp11.500 menjadi Rp12 ribu, IR 64 dari Rp10.500 menjadi Rp11 ribu dan mentik dari Rp12.500 menjadi Rp13 ribu.
Kepala Bidang Perdagangan Sidoarjo, Dana Riawati menegaskan, kalau hingga kini belum ada kenaikan yang sangat signifikan. Bahkan hasil pantuannya tik ada kenaikan harga Sembako, khususnya beras.
”Namun kami dari pemerintah terus melakukan pemantauan ke pasar-pasar. Jika terjadi kenaikan yang sangat signifikan kami akan segera melakukan operasi pasar, bersama dengan pihak Bulog dan dipantau juga oleh kepolisian,” tegas Dana Riawati, Senin (8/1) kemarin.
Kondisi ini sangat berbeda dengan pernyataan sementara salah satu pedagang beras di Pasar Larangan Sidoarjo, Rifai mengatakan, kenaikan harga beras ini terjadi sejak akhir Desember 2017 lalu hingga saat ini. Rata-rata beras naik mencapai Rp1.000 hingga Rp1.500 per kg nya. Harga beras Bunga Pandan sebelumnya Rp9.500 naik menjadi Rp11 ribu, Putri Koki sebelumnya Rp10.400 kini naik menjadi Rp11.900, beras Ikan Lele Rp 9.800 kini naik menjadi Rp10 ribu per kg nya.
Meski harga beras setiap hari mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Namun para pembeli tetap mencarinya, meskipun sedikit ‘ngomel’ karena beras merupakan kebutuhan pokok yang dikonsumsi setiap hari. ”Jadi kenaikan harga beras ini disebabkan karena minimnya stok beras di pasaran, dan dampak cuaca buruk yang terjadi di beberapa daerah, sehingga petani menaikkan harga gabah,” katanya.
Kenaikan harga beras yang cukup signifikan ini dikeluhkan juga oleh para pembeli. Pasalnya, beras yang dibeli dari pasar itu akan dijual kembali di rumahnya. Meski begitu, para pembeli tetap memburu beras di pasaran karena beras merupakan kebutuhan pokok. Para pedagang maupun pembeli berharap, pemerintah segera menurunkan harga beras. ”Karena beras sangat diperlukan para konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujar Winarsih usai membeli beras di Pasar Larangan Sidoarjo. [ach]

Tags: