Kenaikan Kasus Covid-19 di Jatim Terendah se-Jawa

foto ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November berdampak pada penambahan jumlah kasus aktif Covid-19 di Jatim. Kendati jumlah penambahannya terkecil, hal ini menjadi perhatian serius menyusul libur panjang yang juga akan terjadi pada akhir Desember mendatang.
Anggota tim gugus tugas Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril Alfarabi mengatakan, terdapat evaluasi yang dilakukan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan terkait dampak libur panjang terhadap peningkatan kasus Covid-19.
Dalam evaluasinya, Jatim mencatatkan penambahan kasus aktif sebanyak 5 persen. Jumlah tersebut merupakan peningkatan terkecil dibandingkan Jateng sebesar Jateng 49 persen, Jabar 41 persen, dan DKI Jakarta 14 persen.
“Peningkatan kita mengecil karena selama liburan pemerintah tidak melobggarkan operasi yustisi. Bahkan ada kenaikan selama liburan panjang itu berlangsung. Ini menjadi kunci agar kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan seperti menggunakan masker terus terjaga,” tutur dr Jibril, Senin (16/11).
Selama libur panjang, kenaikan operasi yustisi tercatat dari 774.602 laporan pada minggu sebelumnya menjadi 785.925 laporan pada minggu selanjutnya.
Hal serupa juga dilakukan DKI Jakarta sehingga peningkatannya juga tidak sebesar Jabar dan Jawa Tengah. Laporan operasi yustisi di Jakarta meningkat dari 14.074 laporan menjadi 15.719 laporan. Sementara pelaksanaan operasi yustisi di Jawa Tengah dan Jawa Barat tercatat mengalami penurunan selama libur panjang.
Di Jawa Barat, laporan operasi yustisi menurun dari 160.919 pada minggu sebelumnya menjadi 135.052 laporan pada minggu selanjutnya. Sementara di Jawa Tengah, laporan operasi yustisi menurun dari 412.217 laporan pada minggu sebelumnya menjadi 269.634 laporan pada minggu selanjutnya.
“Operasi yustisi ini sangat penting. Karena masyarakat kita masih butuh untuk terus diingatkan dan diingatkan dalam menggunakan masker,” jelas dia.
Selain operasi yustisi, faktor yang juga membuat peningkatan kasus Covid-19 menjadi rendah ialah mobilitas masyarakat selama liburan. Di pulau Jawa, mobilitas masyarakat tertinggi terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta. “Jatim juga ada kenaikan mobilitas penduduk. Tapi kenaikannya tidak sebesar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY,” tandasnya.
Lebih lanjut Jibril mengatakan, kenaikan kasus selama libur panjang ini harus menjadi perhatian menyusul adanya libur panjang pada akhir Desember mendatang. Meskipun pada libur panjang sebelumnya, Jatim hanya memgalami kenaikan 5 persen. “Tapi kewaspadaan itu jangan sampai menurun. Karena dengan meningkatnya mobilitas warga, maka potensi kerumunan juga akan semakin tinggi dan resiko penularan juga lebih besar. Makanya operasi yustisi jangan sampai menurun untuk terus mengingatkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan,” pungkas dia. [tam]

Tags: