Kenali Zonasi, Cermati Persaingan Nilai

foto ilustrasi

Bersaing Ketat Masuk SMA Negeri Surabaya
Dindik Jatim, Bhirawa
Sistem zonasi merupakan salah satu pertimbangan utama calaon peserta didik mendaftar di SMA negeri tahun ini. Namun, di samping zonasi sesuai tempat tinggal pendaftar juga perlu mencermati peta persaingan nilai di tiap sekolah.
Seperti di Surabaya, jumlah lulusan SMP tahun ini mencapai 42.282 siswa. Sementara jumlah kursi yang diperebutkan untuk masuk SMA negeri hanya sekitar 7 ribu. Dikurangi jalur offline dan siswa tidak naik kelas, pagu yang diperebutkan di jalur regular hanya sekitar 5.800 kursi.
Kepala Cabang Dindi Jatim wilayah Kota Surabaya Dr Sukaryantho menuturkan, persaingan masuk SMA cukup ketat. Namun, tidak semua lulusan SMP akan melanjutkan ke SMA negeri. Sebab di lihat dari statistik tahun lalu, hanya sekitar 50 persen siswa yang bersaing mendaftar ke sekolah negeri. Dari 50 persen tersebut, 11 ribu mendaftar ke jalur umum SMA negeri. Sementara sisanya mendaftar di SMK.
“50 persen lainnya tujuannya macam-macam. Ada yang ke sekolah satu rumpun dengan SMP asalnya, ke pesantren atau melanjutkan ke sekolah swasta karena memang tidak mau sekolah di negeri,” tutur Sukaryantho dikonfirmasi kemarin, Senin (4/6).
Sukaryantho menuturkan, selain tiga opsi memilih sekolah sesuai zonasi tempat tinggalnya. Calon pendaftar juga penting untuk mempertimbangkan nilai Ujian Nasional (UN) yang menjadi syarat pendaftaran SMA negeri. Misalnya lulusan SMP di Surabaya dengan rentang nilai UN 375,1 – 400 yang hanya diraih oleh 44 siswa tahun ini. Otomatis dia memiliki kesempatan paling besar untuk memilih sekolah di manapun yang mereka inginkan. Namun, satu level di bawahnya, rentang nilai UN 350,1 – 375 diraih oleh 1.217 lulusan SMP di Surabaya.
“Tiap sekolah kan punya daya tampung maksimal untuk menerima siswa. Jika pada rentang nilai tersebut mendaftar di satu sekolah otomatis akan persaingannya akan ketat. Meskipun masih ada pilihan kedua,” tutur dia.
Salah satu pertimbangan peta nilai UN yang bisa digunakan ialah hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017. Tahun lalu, sejumlah sekolah terlihat cukup ketat persaingannya. Misalnya di SMAN 5 Surabaya, nilai minimal pendaftar yang diterima adalah 361,5. Tertinggi kedua, SMAN 2 Surabaya menerima siswa paling rendah dengan nilai minimal 352,5. Sementara beberapa sekolah di Surabaya tampak tidak terlalu ketat rentang nilai minimalnya. Seperti di SMAN 19 yang menerima pendaftar dengan nilai minimal 256,5 dan SMAN 3 dengan nilai minimal 263.
“Jadi memang penting dijadikan refrensi bagi masyarakat itu memilih sekolah yang sesuai dengan rentang nilai yang ada. Karena meskipun di luar zona juga boleh dipilih sebagai pilihan pertama oleh pendaftar,” tutur dia.
Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dindik Jatim Ema Sumiarti membenarkan, peluang siswa dengan nilai tertinggi cukup besar diterima di sekolah mana pun yang mereka inginkan. Namun, tidak semua siswa dengan nilai tertinggi itu memiliki kemauan mendaftar di sekolah negeri. Apalagi sekolah dalam satu rumpun yang memiliki lembaga pendidikan mulai dari SD, SMP hingga SMA.
“Persaingan nilai memang harus dikejar. Misalnya untuk masuk di SMAN 5 tahun lalu minimal 361. Otomatis siswa dengan nilai 359 tidak bisa masuk,” pungkas dia. [tam]

Statistik PPDB SMA Negeri Surabaya Tahun 2017
Sekolah                  Rentang Nilai
SMAN 5                  361,5 – 387
SMAN 2                  352,5 – 377,5
SMAN 1                  337 – 358
SMAN 15               333 – 375
SMAN 16               328 – 372,5
SMAN 19               256,5 – 354
SMAN 8                 263,5 – 352,5
SMAN 3                 263 – 332
SMAN 22              268,5 – 342
SMAN 14              271 – 329

Sebaran Nilai UN SMP Surabaya Tahun 2018
Rentang Nilai   Jumlah siswa
375, 1 – 400      44
350,1 – 375       1.217
325,1 -350        2.957
300,1 – 325       3.673
275,1 – 300       4.079
250,1 – 275       4.778

Tags: