Kenalkan Batu dari Fosil Kayu Jati, Diburu karena Mengandung Unsur Magis

Herwanto saat menunjukkan batu akik dari fosil pohon Jati hasil polesannya.

Herwanto saat menunjukkan batu akik dari fosil pohon Jati hasil polesannya.

Tuban, Bhirawa
Berawal dari kegemaran mengoleksi batu akik, seorang warga Kabupaten Tuban kini menjadi pengusaha batu mulia cukup sukses.  Dia berhasil membuat  batu akik khas dari fosil kayu Jati yang sekarang banyak diburu.
Dari usahanya itu, warga yang sudah satu tahun terakhir ini menjadi perajin batu akik ini mampu meraup omzet hingga jutaan rupiah dalam satu bulan.
“Awalnya saya adalah kolektor, namun karena permintaan batu akik cukup banyak, saya coba-coba menjadi perajin juga, kurang lebih setahun ini,” ujar Herwanto perajin batu akik, warga Prunggahan, Kecamatan Semanding, Minggu (4/1).
Karena hasil karyanya dan keahlianya membuat batu akik menjadi hiasan bernilai seni tinggi, pria berperawakan tinggi kurus tersebut kini mulai dikenal di kalangan penghobi batu akik, sebagai perajin sekaligus pembuat batu akik khas Tuban, yakni akik fosil kayu Jati.
Menurut Herwanto, pecinta batu akik memang tidak pernah surut, sebab aksesoris yang biasanya dikenakan di jari tersebut tidak sekadar hiasan, namun bagi sebagian orang, memiliki batu akik adalah sebuah gaya hidup yang kemudian berlanjut pada keinginan untuk mengumpulkan batu mulia tersebut sebagai koleksi. “Biasanya yang menggunakan batu ini adalah kaum pria, ada juga orang yang menggunakan batu ini yakin mampu meningkatkan percaya diri, seperti batu akik kayu Jati ini ” terang Herwanto.
Selain untuk hiasan, ternyata akik kayu Jati juga memiliki arti tersendiri bagi setiap pemakainya, bahkan batu yang berasal dari fosil kayu jati itu, memiliki nilai magis (Mistis) yang mampu membuat pemakainya mendapatkan aura berbeda setelah menggunakan batu tersebut. “Batu kayu Jati ini dipercaya bisa untuk kewibawaan bagi pemakainya, ” kata Herwanto.
Herwanto menjelaskan, membuat batu akik dengan kualitas bagus tidaklah sederhana, ada hal-hal rumit yang harus dilewati. Mulai dari pemilihan batu hinggaa motif yang terdapat pada batu sebelum dibentuk. Semuanya itu dilakukan untuk memastikan motif yang akan timbul dari serat batu yang dibuat menjadi akik.
“Untuk menghasilkan barang yang berkualitas harus memilih batu yang bagus, bentuk serat batu dan motif di dalam batu agar menjadi motif yang indah setelah dipoles nantinya,” jelas Herwanto.
Untuk harga, setiap jenis batu akik menurut Herwanto, memiliki nilai tersendiri baik dari jenis batunya maupun motif yang ada di dalam batu akik tersebut. Untuk batu akik, Herwanto mematok harga Rp 200.000 hingga Rp1.000.000, harga tersebut dapat terus naik sesuai dengan kerumitan dan kualitas bahan baku, serta motifnya. “Kalau harga ya bervariasi, di sini ada yang Rp 200.000 ada juga yang 1.000.000, tergantung bentuk dan motif,” katanya sambil menunjukkan beberapa contoh batu akik miliknya.
Herwanto mengaku, selain menjual batu akik, dia dan beberapa pekerjanya juga menyediakan jasa pengasahan batu akik (pembentukan) dengan tarif antara Rp 20.000 hingga Rp 25.000. Pemilik batu cukup membawa bahan ke galeri Herwanto di Desa Prunggahan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. [hud]

Tags: