Kenalkan Boardgame Pengenalan Citarasa Kopi Nusantara

Kevin Christianto

Kevin Christianto
Sebagai bagian dari kekayaan Nusantara, kopi menjadi minuman yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Indonesia. Tentu saja, ini karena kopi memiliki citarasa kuat dengan aroma yang unik. Namun, tidak semua cita rasa kopi dalam suatu daerah memiliki persamaan. Misalnya saja, penghasil kopi di Jawa Timur akan memiliki citarasa yang berbeda dengan penghasil kopi di Bali. Hal inipun nyatanya tidak diketahui kebanyakan masyarakat Indonesia. Oleh mahasiswa Program Kekhususan Multimedia jurusan Teknik Informasi Universitas Surabaya (Ubaya), Kevin Christianto, membuat sebuah media edukasi boardgame yang ia namakan “Roast”. Media ini dibuat untuk mengenalkan citarasa kopi di Indonesia.
“Awalnya saya ingin menggambarkan penghasil kopi terbesar di Indonesia melalui board game ini. Tapi kemudian saya kembangkan dengan mengenalkan beragam cita rasa kopi,” ungkap dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika pihaknya pernah menawarkan secangkir kopi dari Jawa Barat kepada rekannya. Namun hal itu justru mendapat kesan yang tidak baik.
“Dia bilang, rasanya asam,” kata Kevin menirukan kembali. Dari hal itulah, ia beranggapan bahwa kopi memiliki cita rasa yang berbeda.
Nama “Roast” sendiri diambil karena merupakan salah satu proses penting saat pembuatan kopi. Yaitu proses menyangrai untuk mengeluarkan air dalam kopi, mengeringkan dan mengembangkan bijinya. “Proses ini yang menentukan aroma yang akan dihasilkan oleh kopi,” imbuh dia.
Pada boardgames “Roast” tersedia papan flavour demand, papan flavour bar yang meliputi nut, spice, sweet, earthy, fruity dan chocolate. Kemudian kartu biji kopi hijau, kartu aksk dan kartu wilayah. “Terdapat enam wilayah penghasil kopi Indonesia tang diangkat. Antara lain, Jawa, Sulawesi, Bali, Flores, Sumatera dan Papua,” ujar mahasiswa penikmat kopi ini.
Untuk cara bermainnya sendiri, Kevin menjelaskan jika dalam satu kali putaran boardgame “Roast” membutuhkan 30-45 menit dengan melibatkan 2 hingga 4 pemain. Pada tahap awal setiap pemain mendapatkan lima kartu aksi. Terdapat dua kartu aksi utama yaitu karti roast dan advanced roast.
“Kartu roast berfungsi untuk mendapatkan nilai yang tertera di kartu biji kopo. Jika tergera 5 poin pada kartu biji kopi, pemain harus mendapatkan minimal 5 saat melempar dadu untuk dikatakan berhasil. Jika dadu kurang dari 5, maka pemain tidak akan mendapatkan point,” jelas laki-laki berkacamata ini.
Pada setiap kartu biji kopi, sambung dia, ada informasi jenis dan daerah asal kopi. Cita rasa kopi juga dicantumkan seperti kopi Sumatera Sidikalang bercitarasa manis seperti buah-buahan, dark chocolate dan terasa ringan.
“Semoga permainan ini bisa menjadi pemicu rasa ingin tahu para pemain untuk mencicipi kopi secara langsung. Meskipun sudah tahu informasi rasanya, saya berharap mereka lebih mengerti citarasa kopi bukannya tidak enak. Tapi memang beragam,” tandas Kevin. [ina]

Tags: