Kenalkan Gesit Batik dan 3 Miliar

Abu Bakar Abdi

Abu Bakar Abdi
Datangnya musim penghujan yang biasanya disertai dengan tingginya perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegypti jauh hari sudah diantisipasi oleh Kepala Dinkes Situbondo, Abu Bakar Abdi.
Bahkan ia secara intens ikut turun langsung mensosialisasikan pentingya 3-M (menutup, menguras dan mengubur) kepada seluruh elemen masyarakat Kota Santri Situbondo agar terhindar dari ancaman DBD (demam berdarah dengue).
Apalagi sekarang jumlah penderita DBD di Situbondo terus meningkat hingga 75 orang per 1 Februari. Kondisi inilah yang membuat pihak Dinkes mengajak masyarakat untuk rajin menjaga kebersihan di lingkungan masing masing.
“Sebanyak 75 pasien demam berdarah ini rata-rata masih balita dan anak-anak yang tersebar di 17 Kecamatan. Masih ada 33 pasien menjalani perawatan medis,” urai mantan Sekretaris Dinkes Situbondo itu.
Ia menambahkan seluruh jajaran Dinkes Situbondo terus memantau penyebaran penderita demam berdarah di Kota Bumi Shalawat Nariyah itu. Dinkes melalui Puskesmas juga sudah melakukan fogging di sejumlah lokasi endemi penyebaran penyakit demam berdarah.
“Dinkes terus menggalakkan program Gerakan Situbondo Bebas Jentik (Gesit Batik) demi untuk menekan penderita DBD di Kabupaten Situbondo,” papar Abu Bakar.
Mantan Kabag TU RSUD Situbondo itu menuturkan, penyakit demam berdarah biasanya disebabkan gigitan nyamuk aedies aegypti. Untuk itulah, terang Abu Bakar, Dinkes Situbondo juga mulai menggalakan program sosialisasi 3 M plus. Yaitu menutup, menguras dan mengubur. [awi]

Rate this article!
Tags: