Kenalkan Jajanan Tradisional di MOS Kota Batu

Mistin

Mistin

Kota Batu, Bhirawa
Pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS), para siswa baru
SMA di Kota Batu diperkenalkan pada makanan tradisional. Hal ini untuk menggantikan adanya aksi perploncoan yang saat ini sudah dilarang dalam MOS. Hingga Selasa (28/7), tidak ada laporan pengaduan seperti aksi perploncoan dan sejenisnya. MOS terpantau berjalan sesuai dengan instruksi Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Batu.
Menurut Kepala Dispendik Kota Batu, Mistin, sejak tahun sebelumnya, di Kota Batu saat MOS berlangsung, tidak ada praktik peloncoan.
“Pelaksanaaan MOS di Kota Batu berjalan aman dan tidak ada keluhan hingga saat ini,”ujarnya, Selasa (28/7).
Dalam pelaksanaan MOS tahun ini, katanya, para siswa baru di tingkat SMA justru diajak membuat prakrarya membuat makanan tradisional.
Di antaranya, siswa diajak membuat ‘getas’, salah satu jajanan yang sudah popular di masyarakat. Tugas dalam MOS SMA kali ini itu sangat unik dan membuat siswa kreatif. Dan keluhan justru muncul karena sulitnya membuat jajanan tradisional berupa getas ini.
“Tetapi orangtua siswa tetap harus mendukung dan membantu anaknya untuk menghasilkan makanan tradisional itu,” tambah Mistin
Mistin yang putranya juga menjadi siswa baru di SMA ini mengatakan tidak ada keluhan sama sekali dari pihak orang tua siswa. Wali murid
justru banyak mengeluh soal susahnya membuat prakarya, termasuk membuat jajanan tradisional.
Terkait dengan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Pencegahan Perploncoan pada kegiatan MOS, Mistin menegaskan pihaknya sudah mengingatkan seluruh kepala sekolah yang ada di Kota Batu.
Mereka dikumpulkan dan diminta untuk mentaati peraturan dengan tidak melakukan kegiatan yang mengarah pada perploncoan dan kekerasan pada peserta didik. [nas]

Tags: