Kenalkan Ru’yatul Hilal pada Pelajar MI

Para pelajar MI Darul Ulum saat mempraktekkan ru’yatul Hilal dengan guru pembimbingnya

Kota Batu,Bhirawa
Pengenalan terhadap Ru’yatul Hilal diberikan oleh Madarasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum kepada puluhan muridnya. Ru’yatul Hilal merupakan salah satu metode yang biasa digunakan untuk menentukan awal bulan di kalender Hijriyah, termasuk penentuan 1 Syawal sebagai Hari Raya Idul Fitri bagi kaum Muslim.
Puluhan pelajar nampak mengantri untuk belajar Ru’yatul hilal yang dmulai sejak Kamis (31/5). Mulanya mereka diberitahu lebih dahulu dengan pengertian Hilal sebagai fase paling awal dari kemunculan bulan.
“Hilal berupa garis tipis yang dapat dilihat dengan mata telanjang ataupun dengan alat. Beberapa alat juga dikenalkan kepada para siswa untuk melihat Ru’yatul Hilal, mulai dari teropong, kamera digital, dan rubbu mujayyab,”ujar Kepala MI Darul Ulum, Ulul Azmin Jumat (1/6).
Ia mengatakan kegiatan ini perlu dikenalkan kepada anak-anak usia dini. Melalui kegiatan ini diharapkan mereka akan tahu panduan mengenai bagaimana cara menentukan awal bulan Ramadhan, dan awal bulan-bulan lainnya, termasuk penentuan awal bulan Syawal.
Tidak hanya itu saja, pihaknya juga memberikan edukasi terkait peralatan yang digunakan mulai dari modern hingga semi modern. “Seperti pengenalan Rubu’ Al Mujayyab yang merupakan alat yang cukup tradisional,”tambah Azmi.
Ia menjelaskan, rubu’ berarti seperempat, sehingga bisa dikatakan Rubu’ Mujayyab adalah suatu alat yang bentuknya seperempat lingkaran. Fungsi geniometris yang sangat berguna untuk memproyeksikan benda-benda langit pada lingkaran vertikal. Lalu di sana juga terpampang nama-nama Bintang. Seperti Virgo, Sagitarius, Capricorn, Aries, Pisces, dan lainnya.
“Di sini kita memberikan edukasi terkiat alatnya juga, karena tidak mudah juga mengaplikasikan alat agar mengetahui keberadaan bulan dengan alat ini,”jelas Azmi.
Para pelajar nampak sabar mengantri untuk mengetahui cara pemakaian alat- alat tersebut. Seperti halnya Siswi kelas IV, Tri Aisyah Rahma mengatakan seru ketika menjajal satu persatu alat tersebut. Ia mengaku ternyata tidak mudah mengetahui munculnya bulan dengan alat tersebut. Tetapi harus dilakukan dengan sabar agar bisa mendapatkan gambaran itu.
“Susah-susah gampang, tapi kalau begini kita jadi tahu kegiatan sebelum menjalankan bulan Ramadan ternyata ditentukan dulu dengan melihat hal seperti ini,” ujar Aisyah.(nas)

Tags: