Kenalkan Seni Budaya Karawitan Sejak Dini

Siswa saat tampil seni karawaitan memeriahkan peringatan HAN di Bojonegoro. [achmad basir]

Bojonegoro, Bhirawa
Alunan gamelan khas terdengar nyaring selaras dengan suara sinden di Jalan Mastumapel, kemarin (5/8). Dengan mengenakan kebaya lengkap, beberapa lagu dinyanyikan dihadapan ribuan penonton yang hadir pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Bojonegoro. Kemeriahan itu terasa seiring tampilnya group karawitan SD Santo Paulus.
Para siswa tersebut membawakan empat lagu yang berjudul Ilir-ilir, Dayoh Teko, Bintang Kecil dan Krupuk Bang Ijo. Lagu itu dipilih lantaran dinilai mempunyai makna tersendiri, khususnya lagu Krupuk Bang Ijo. yang merupakan ciri khas makanan dari kota Bojonegoro.
Iswanto, salah satu pembina karawitan SD Santo Paulus mengatakan, kesenian ini merupakan salah satu kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya. Para siswa berlatih seminggu sekali. Melalui kesenian ini, SD Santo Paulus sering mengikuti ajang Seni karawitan di berbagai daerah.
“Beberapa waktu lalu juga mengikuti event seni Karawitan di Banyuwangi dalam rangka HAN,” ujar Iswanto salah satu guru SD Santo Paulus kota Bojonegoro.
Berlatih memainkan musik juga bukan tanpa kesulitan. Waktu mereka belum paham, terkadang mereka memukul dengan irama yang sama. Padahal, dalam karawitan memainkan alat tidak dalam irama yang sama.
“Ada 19 siswa yang ikut ketrampilan seni karawitan, mulai dari vokal hingga memainkan alat musik yang seperti alat musik gendang, gong hingga peking. Perlu ketelatenan melatih siswa untuk mengajari siswa guna memahami setiap alat musik dipegangnya,” terangnya.
Pihak sekolah mendatangkan guru karawitan khusus agar siswa bisa fokus mempelajari seni karawitan dengan maksimal. ” Seni karawitan mulai dikenalkan oleh sekolah sejak siswa masih duduk dikelas 1. Dengan begitu, nantinya dapat dapat memilih siswa yang benar-benar menyukai seni ini,” kata Iswanto.
Dengan mencintai seni karawitan, diharapkan anak anak bisa menanamkan jiwa seni sejak dini, sehingga kesenian seperti ini dapat dilestarikan kembali, yang belakangan ini, makin tergusur oleh serbuan musik-musik modern.
Seperti diketahui peringatan HAN tersebut diisi berbagai kegiatan digelar Pemkab Bojonegoro seperti mewarnai gambar, mlaku bareng anak, senam poco-poco dan ada juga penampilan anak-anak yang berbakat dari sekolah-sekolah yang ada di lingkup kawasan kota. [bas]

Tags: