Kenalkan Wisata Bersama Pokdarwis

Agung Hariyanto

Agung Hariyanto
Sukses tidaknya program tahun kunjungan wisata Situbondo 2019, yang merupakan salah satu program unggulan Pemkab Situbondo ditentukan oleh adanya pokdarwis (kelompok sadar wisata) yang berada di desa desa se-Kabupaten Situbondo. Tanpa adanya peran pokdarwis sulit rasanya program tersebut bakal dikenal luas oleh para wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Situbondo.
Ketua Pokdarwis Situbondo, Agung Hariyanto, mengakui kini dirinya bersama aktivis pokdarwis se-Kabupaten Situbondo all out dan banting tulang membantu Pemkab Situbondo dalam pengenalan pusat wisata baru di Kota Santri. Salah satunya, mengajak sejumlah konsultan wisata kenamaan tanah air untuk ikut menularkan ilmunya kepada kaum pemuda dan aktivis wisata serta anggota pokdarwis se Situbondo.
“Saya juga membuat grup Whatsapp khusus aktivis dan anggota pokdarwis se-Situbondo, sebagai sarana pengelolaan tata kelola wisata di Situbondo,” ucap pria lulusan jurusan Ilmu Hukum di Unmer Malang tahun 2001 silam itu.
Dimata Agung Hariyanto, untuk bisa membantu pemerintah dalam pengenalan wisata, pihaknya juga tak segan meminta masukan dan pendapat dari para Kepala Desa yang sudah sukses melaunching pusat wisata baru di Situbondo.
Misalnya saja, meminta masukan dari Kades Gelung dan Kades Curah Cottok yang telah sukses dengan launching kawasan wisata Grand Pantai Pathek dan CIP (Cottok Inovasion Park). “Saya juga tak sungkan meminta masukan dari Kades Klatakan yang juga sukses meresmikan pusat wisata Kampung Kerapu dan Kampung Blekok,” pungkas Agung Hariyanto.
Tiga contoh pusat wisata baru itu selain wahana wisata laut bahari Pasir Putih dan Taman Nasiona Baluran mengalami kemajuan berkat adanya keterlibatan para Kades di tiga wilayah tersebut. Untuk itulah, sambung pria penyuka traveling itu, ia bersama koleganya di pokdarwis Situbondo terus menimba ilmu pengembangan wisata.
Tak hanya itu, kupas dia, ia bersama kalangan pokdarwis lain di Situbondo tidak hanya belajar pada satu titik saja melainkan juga bisa ke berbagai elemen penting lainnya. “Termasuk diantaranya mengadakan studi banding ke berbagai pusat wisata yang telah beken di tanah air. Seperti di Bali, Lombok, Malang, Batu dan Jogjakarta,” pungkas pria yang kini juga tercatat sebagai koordinator Jaringan Relawan Bencana (JRB) Situbondo. [awi]

Rate this article!
Tags: