Kenang Jasa Pahlawan, Siswa SD Kedungrejo Bacakan Puisi di Tugu 10 November

Pemutaran film peristiwa 10 November 1945 di Tugu 10 November Kedungrejo, Megaluh, Jombang, Sabtu malam (09/11). [arif yulianto]

Jombang, Bhirawa
Sebagai salah satu bentuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjasa merebut dan mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia, Vanesa Dinda Rosiliah, salah seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang membacakan puisi bertema pahlawan tepat di bawah Tugu 10 November di Desa Kedungrejo, Megaluh, Jombang, Sabtu malam (9/11).
Vanesa mengatakan, seorang pahlawan merupakan orang yang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ”Agar negara Indonesia tetap Jaya,” tutur Vanesa sembari menunjukkan puisi yang ditulisnya di selembar kertas.
Pembacaan puisi oleh Vanesa dan beberapa temannya itu merupakan salah satu kegiatan dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan 10 November yang digagas gabungan komunitas Pramuka dari Dewan Kerja Ranting Megaluh, Dewan Kerja Ranting Plandaan, Dewan Kerja Ranting Ngusikan, Karang Taruna Desa Kedungrejo serta sejumlah elemen.
Sebelumnya, para siswa juga diajak untuk melakukan napak tilas sejarah ke Masjid Kedungrejo yang berjarak kurang dari 100 meter dari Tugu Kedungrejo. Menurut cerita yang berkembang, masjid itu dibangun sekitar tahun 1890 dan dulunya merupakan tempat berkumpulnya Laskar Bar Jemuwah, laskar Pangeran Diponegoro yang ada di Jombang. Pertemuan mereka lakukan setiap Shalat Jumat berjamaah di masjid itu. Setelahnya, para siswa diajak untuk menonton pemutaran film perang 10 November 1945 di Tugu 10 November Kedungrejo.
Kuswartono, salah seorang Pembina Pramuka pada acara itu menjelaskan, dipilihnya acara peringatan Hari Pahlawan di Tugu 10 November di Desa Kedungrejo karena tugu tersebut merupakan tugu bersejarah.
“Ini Tugu Hayam Wuruk 10 November. Jadi tugu ini sejarahnya titik akhir daripada radius 90 kilometer dari Surabaya yang disebutkan dalam Resolusi Jihad pada waktu perang 10 November 1945,” terang Kuswartono.
Kuswartono melanjutkan, di Desa Kedungrejo, Megaluh, Jombang dan sekitarnya pada waktu dahulu, banyak sekali Laskar Hisbullah yang merupakan para santri dari Hadratus Syaikh, KH Hasyim Asy’ari (Mbah Hasyim) yang terlibat dalam perang melawan sekutu pada tanggal 10 November 1945.
Ditambahkannya, dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November yang melibatkan para pelajar dan generasi muda tersebut diharapkan agar para generasi muda tidak melupakan sejarah bahwa kemerdekaan Bangsa Indonesia tidak diraih dengan mudah.
“Tapi melalui perjuangan yang sangat luar biasa, apalagi 10 November 1945 di Surabaya merupakan peristiwa perang yang mengguncang dunia,” pungkas Kuswartono. [rif]

Tags: