Kendalikan Harga Sembako Pemkab dan Bulog Gelar OP

 Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto bersama Kepala Perum Bulog Sub Divre Bondowoso, Samiran, saat memantau harga kebutuhan sembako di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji, Kab. Situbondo, kemarin.

Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto bersama Kepala Perum Bulog Sub Divre Bondowoso, Samiran, saat memantau harga kebutuhan sembako di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji, Kab. Situbondo, kemarin.

Situbondo, Bhirawa
Mengantisipasi melonjaknya harga beras menjelang Natal dan tahun baru, Pemkab Situbondo bersama Perum Bulog Sub Divre Bondowoso, menggelar operasi pasar (OP) di kompleks Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo, pagi kemarin, Kamis (18/12).
Dalam OP kali ini, Bulog sedikitnya menggelontor 10 ton beras jenis medium, dengan perincian 5 ton dijual di Pasar Panji dan sisanya di kompleks Pasar Mimbaan. Animo masyarakat Situbondo untuk membeli beras tersebut cukup tinggi, terbukti hanya beberapa jam dibuka, beras sebanyak 5 kuintal ludes terjual.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menandaskan, OP digelar untuk mengendalikan harga beras dan gula, dalam waktu terus menerus dengan menyesuaikan jumlah beras cadangan yang ada.
Agar harga sembako bisa dikendalikan, ia melimpahkan pengawasan kepada Disperindag ESDM Kabupaten Situbondo guna melakukan pemantauan harga pasar. “Saya juga menyarankan untuk melihat sumber distribusi pedagang mendapatkan sembako. Meski OP ini digelar dalam waktu pendek, kami berharap ada situasi yang baik bagi arus besar pasar serta ada pengendalian harga beras dan gula,” kata Dadang.
Kepala Perum Bulog Sub Divre Bondowoso, Samiran, mengatakan, beras OP kali ini diambilkan dari stok di Gudang Klatakan, berupa cadangan beras pemerintah (CBP). Tiap kg beras, Bulog menjual kepada masyarakat dibawah harga pasaran yakni Rp 7.200.
Saat ini, kata Samiran, harga beras medium di Pasaran berkisar Rp 9.000 per kg. “Pelaksanaan OP kali ini mengacu kepada Surat permintaan Bupati Situbondo, kepada Perum Bulog Bondowoso, beberapa hari lalu,” terang Samiran, dengan didampingi Kepala Humas, Suratmin.
Usai merealisasikan OP di Pasar Mimbaan dan Pasar Panji, selanjutnya Bulog akan melaksanakan OP di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Situbondo. “Kita membebaskan mereka mau beli berapa pun jumlahnya, kita layani. Kami menyiapkan beberapa paket, diantaranya, paket 1 kg ( Rp 7.200); paket 5 kg (Rp 36.000); paket 10 kg (Rp 72.000) dan paket 15 kg dengan harga Rp 108.000,” bebernya.

OP di Bojonegoro
Sementara itu kegiatan yang sama juga dilaksanakan Bulog Sub Divre III Bojonegoro dengan menjual beras IR 64 dalam kemasan 5 kg, gula pasir kemasan 1 kg, minyak goreng dan tepung terigu masing-masing kemasan 1 kg. Dan progam pemerintah ini akan berlangsung selama 10 hari berdasarkan surat edaran No 510/4845/118-06/2014 dari Pemrov Jatim.
“ Kegiatan OP-BOA ini kita selenggarakan dari tanggal 18 hingga 24 Desember untuk Natal dan dari tanggal 29 hingga 31 Desember  untuk tahun baru 2015. Kegiatan ini progam pemprov, dan serentak di laksanakan di 38 Kabupaten/Kota se-Jatim,” jelasnya.
Dikatakan, komoditi jenis beras IR 64 yang harganya Rp 8.850 per kg di pasaran mendapatkan bantuan ongkos angkut sebesar Rp 250, sehingga di jual dipasaran Rp 8.600 per kg. Untuk gula pasir mendapatkan bantuan ongkos angkut sebesar Rp 750, sehingga dari harga di pasaran Rp 9.250 per kg di jual dengan harga Rp 8.500 per kg. Sedangkan untuk minyak goreng harga di pasaran Rp 11.700 per liter mendapatkan bantuan ongkos angkut sebesar Rp 2.000, sehingga di jual Rp 9.700 per liter.
“ Ada juga komoditi yang mendapatkan bantuan ongkos angkut, seperti tepung terigu. Dimana harga di pasaran sebesar Rp 7.500 per kg hanya di jual Rp 7.000 per kg, atau mendapatkan potongan angkut sebesar Rp 500,” ujarnya. Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Efdal. [awi,bas]

Tags: