Kendalikan Inflasi, Pertajam Sinergi Lintas Sektor

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama TPID Jatim saat menggelar rapat koordinasi pengendalian laju inflasi Jatim.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta agar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan penajaman dan sinergitas lintas sektor untuk mengendalikan laju inflasi. Terlebih di tahun 2020 menghadapi tantangan efek domino pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Khofifah dalam High Level Meetning TPID se Jatim bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Jatim dan Bupati/Walikota se Jatim secara hybrid dari Gedung Negara Grahadi, Selasa (3/11). “Tidak hanya pengendalian inflasi tapi juga menjaga kemampuan daya beli masyarakat, tidak hanya sekedar supply and demand,” terang Khofifah.
Formula menekan inflasi, menurut Khofifah antara lain optimalisasi di antara peran BUMD pangan, memantau disparitas harga antar daerah dan fenomena inflasi pangan di daerah yang dekat sentra produksi pangan, memaksimalkan format tanam, petik, olah, kemas, jual. Termasuk interaksi antar kepala daerah. “Semakin kita turun untuk komunikasi dengan pelaku usaha itu sangat penting,” tandas Khofifah.Gubernur juga berharap agar dinamika dan tantangan inflasi menjadi lesson learn (pelajaran) bersama.
Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim Divi Ahmad Johansyah setuju terkait disparitas harga yang masih terjadi antar wilayah. “Sehingga kita melihat bahwa kelancaran barang antar wilayah itu menjadi akan semakin penting,” jelas Divi.
Oleh karena itu, Bank Indonesia sangat mengapresiasi dan mengharapkan segera terealisasinya berbagai inovasi seperti resi gudang maupun pembentukan BUMD Pangan serta lainnya. “Agar kita bisa membuat suatu rantai logistik distribusi yang efisien di Jatim. Karena Jatim juga merupakan penyumbang rantai distribusi di daerah lain,” imbuh Divi.
Selain itu, Pembangunan Pusat Distribusi Regional (PPDR) yang terintegrasi dengan sistem IT juga dinilai sangat efektif mengatasi kelangkaan pasokan. Dan ini akan didukung dengan adanya data base mengenai arus barang. Divi bahkan mengaku bersyukur bahwa pembicaraan mengenai TPID makin meningkat tiap tahun.
“Jika pada tahun sebelumnya berbicara mengenai bagaimana meningkatkan produksi tapi sekarang kita sudah mulai diskusi hal-hal yang sifatnya infrastruktur. Seperti data, resi gudang dan sebagainya,” ucapnya. [tam]

Tags: