Kendi Susu Jatiwates Diduga Berasal dari Masa Keemasan Majapahit

Kendi susu yang pernah ditemukan di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang diduga berasal dari era Majapahit.

Jombang, Bhirawa
Kendi susu yang pernah ditemukan warga di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang diduga merupakan benda arkeologis yang berasal dari masa puncak keemasan Kerajaan Majapahit.
Hal itu seperti dikatakan Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim), Wicaksono Dwi Nugroho saat dikonfirmasi berita terkait hal ini yang ditulis media ini sebelumnya.
Wicaksono mengungkapkan, kendi susu merupakan gaya seni tembikar abad 14 sampai 15 Masehi. Kendi seperti itu kata Wicaksono, dibuat oleh masyarakat lokal pada waktu itu.
“Kendi susu abad 14 (Masehi). Majapahit keemasan. Bentuk kendi susu di temukan juga di Asia Tenggara seperti Kamboja, Vietnam, Thailand, dan Cina. Gaya seni tembikar abad 14-15 Masehi,” terang Wicaksono lewat pesan What’s Telepon Seluler (Ponsel) nya, Senin siang (20/04).
Wicaksono menjelaskan, selain berfungsi layaknya kendi seperti sekarang ini, Cerat yang berbentuk susu juga diduga sebagai simbol kesuburan dan keberkahan.
Terkait adanya pecahan-pecahan bata kuno dan dari bata kuno yang masih utuh di sekitar lokasi penemuan yang memiliki ukuran panjang sekitar 20 sentimeter, lebar 20 sentimeter, dan tebal sekitar 6,5 sentimeter, dia mengatakan, ciri bata itu juga berasal dari era Majapahit.
Sementara saat disinggung apa arti lokasi penemuan yang berjarak sekitar satu kilometer dari Sungai Brantas, dia memberikan hipotesis bahwa, ada kota pelabuhan pada masa lalu yang berada di Selatan Sungai Brantas.
“Pusat keramaian, pusat ekonomi, yang terpisah dari kota raja. Jombang, transit antara Mojokerto, Kediri, Singosari,” ujar dia.
Dia juga menduga, pada masa lalu, terdapat pelabuhan di selatan Brantas sebelum era Majapahit dan makin besar pada era Majapahit. Meski begitu, lanjut dia, posisi pusat pelabuhannya masih belum ditemukan.
“Selama ini peneliti lama menduga di Canggu. Tapi aku malah mikir (pusat pelabuhan) itu di Jombang,” tandas dia.
Terkait adanya lokasi arkeologis di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang ini, dia menambahkan, pihak BPCB Jatim akan ke melakukan penelusuran ke lokasi setelah selesai KLB Covid-19.
Diberitakan sebelumnya, Di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, pernah ditemukan benda diduga merupakan peninggalan arkeologis berupa sebuah kendi susu. Kendi susu yang ditemukan warga setempat saat melakukan pengerukan tanah untuk diambil pasirnya di kebun warga itu diperkirakan terjadi 10 tahun yang lalu.
Hingga saat ini, kendi susu itu masih tersimpan dengan baik di rumah salah seorang warga setempat. Meski saat ditemukan, kendi susu itu dalam keadaan sudah pecah. Namun oleh warga yang merawat, kendi itu kemudian di rekatkan kembali dengan menggunakan lem.
Warga setempat yang menyimpan dan merawat kendi susu, Mohammad Adi Irmawan mengatakan, kendi tersebut ditemukan seorang pencari pasir saat menggali tanah di kebun warga di Desa Jatiwates.
“Akhirnya menemukan ini (kendi susu), cuma kondisinya ini memang pecah, dan saya lengketkan lagi dengan lem,” ujar Mohammad Adi, Sabtu (18/04).
Dia menambahkan, jika dilihat dari adanya beberapa peninggalan di Desa Jatiwates di sekitar rumahnya seperti bata-bata berukuran besar, dia memperkirakan, dulunya terdapat pemukiman kuno atau bangunan rumah kuno di daerah tersebut.
“Dulu ada pondasinya, cuma sekarang tertindih sama tanah,” tambah dia.
Selain pernah ditemukan kendi susu, warga setempat menurut dia, pernah juga menemukan benda-benda lain seperti mangkok, piring, maupun benda lainnya meskipun kondisinya sudah tidak utuh lagi.
“Mereka kubur lagi, karena takut,” singkat dia.
Meski begitu, kata dia, temuan-temuan tersebut memang belum pernah dilaporkan kepada pihak terkait. Hal ini kemungkinan karena faktor ketidaktahuan warga akan pentingnya nilai sebuah benda bersejarah. Dengan adanya berbagai temuan benda-benda yang diduga merupakan benda kuno di daerah Jatiwates, Tembelang, Jombang ini, dia berharap ada upaya pengungkapan sejarah dari pihak terkait. [rif]

Tags: