Kental Adat Jawa, Prosesi Siraman Diambil dari Tujuh Sumber Air

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mendampingi putri pertamanya Fatimahsang Mannagalli dalam prosesi siraman jelang akad nikah di kediaman Jl Jemursari VIII No 124 Surabaya. Dalam prosesi siraman yang diambil dari tujuh sumber mata air,diantaranya dari Kompleks makam Sunan Drajat Lamaongan, Sunan Bonang Tuban, Sunan Giri Gresik,Sunan Ampel Surabaya, air Zam Zam, air dari rumah kediaman dan air dari masjid Muayyad Surabaya, Kamis (27/6). [trie diana]

Hari Ini, Akad Nikah Putri Gubernur Khofifah Dilangsungkan
Surabaya, Bhirawa
Rangkaian gawe mantu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kembali digelar dengan prosesi siraman dan midodareni kemarin, Kamis (27/6). Dengan tujuh sumber air yang diambil dari sumur di Wali Limo, air zamzam dan sumur masjid di kampungnya, prosesi siraman berlangsung kental dengan adat Jawa.
Melalui proses siraman tersebut, Gubernur Khofifah berharap dapat memetik makna bahwa air sebagai sumber kehidupan dan nilai-nilai hidup yang diajarkan lima sunan di Jatim. Selanjutnya, prosesi dilanjutkan dengan malam midodareni. Pada kesempatan tersebut, kedua pihak keluarga akan menyatakan kesiapan masing-masing untuk melaksanakan akad nikah.
“Keluarga dari mempelai putra akan menyampaikan kesiapan putranya melakukan akad nikah besok (hari ini). Dan dari keluarga mempelai putri juga akan menjawab siap,” tutur Khofifah di sela upacara siraman di kediamannya Jalan Jemursari VIII, Surabaya.
Sebelum prosesi siraman dilakukan, pertamanya Fatimahsang Mannagalli menyampaikan kata-kata permintaan izin untuk berumah tangga kepada Khofifah. Dia juga mengucapkan terima kasih karena selama ini sudah membimbing dan membesarkannya. Menjawab kata-kata putrinya, Khofifah berlinang air mata dan hampir tidak bisa berkata-kata. Suasana hening pun menyelimuti prosesi tersebut.
Beragam prosesi yang digelar dengan adat Jawa tersebut, diungkapkan Khofifah merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan budaya bangsa, terutama budaya Jatim. “Sebetulnya (budaya Jawa) ini juga sangat kental dengan nilai-nilai religiusitas, sangat kental dengan kearifan lokal. Kalau tidak diuri-uri oleh kita saya rasa akan banyak di antara kita merasa strange dengan adat istiadat dan kearifan budaya kita,” ungkap Khofifah.
Untuk diketahui, akad nikah Patimasang dengan Fadil Wirawan bakal digelar Jumat 28 Juni 2019 pukul 14.00 WIB. Sebagai wali nikah yakni putra kedua Khofifah, Jalaludin Mannagalli. Sementara untuk saksi dari pihak mempelai wanita yakni Wakil Presiden, Jusuf Kalla, sedangkan saksi dari pihak pria adalah KH Salahudin Wahid atau Gus Sholah. Sedangkan Presiden Joko Widodo direncanakan hadir dalam resepsi yang digelar Sabtu 29 Juni 2019 di Grand City Surabaya.
Suwandi Warihkusumo, pemandu prosesi siraman dari Paguyuban Penata dan Pembawa Acara Nusantara (PPAN) mengatakan, tujuh sumber mata air itu dari sumur di kompleks makam Sunan Drajat Lamongan, Sunan Bonang Tuban, Sunan Giri Gresik, Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel Surabaya, Air Zam Zam, air dari rumah kediaman, dan air dari Masjid Muayyad, yang berlokasi di sekitar tempat tinggal Khofifah.
Air tersebut dicampur dalam satu wadah dan satu persatu disiramkan ke tubuh Patimasang. Seju.lah tokoh di Jatim mendapat kesempatan untuk melaksanakan prosesi siraman. Selain Khofifah sendiri, siraman juga dilaksanakan oleh istri Kapolda Jatim, isteri Pangdam V Brawijaya, istri Kajati Jatim, Ketua Muslimat Jatim. “Siraman bermakna membersihkan panca indera sebelum seorang anak menjalani hidup berumah tangga, agar biduk rumah tangganya kelak diberi keberkahan,” kata Suwandi. [tam]

Tags: