Kepala BI Jatim Akui Pertanian Organik Bondowoso Terbaik

Kepala bank Indonesia Jatim saat berkunjung ke Bondowoso bertemu Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni dan mengunjungi lokasi Pertanian Organik di lombok kulon. (Samsul Tahar/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Kepala Bank Indonesia (BI) Jawa Timur (Jatim), Difi Ahmad Johansyah mengakui, bahwa pertanian organik Bondowoso, adalah yang terbaik, Daripada di daerah lain, yang sama-sama didukung oleh BI. Hal itu, disampaikan saat melakukan kunjungan dan diskusi bersama yang bertemakan ‘Akselerasi Ekspor Beras Organik Koperasi Albarokah’, desa Lombok Kulon kecamatan Wonosari.
Masih menurut Difi, Pertanian Organik Lombok Kulon, di bawah binaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Albarokah, merupakan hasil produksi yang sudah sertifikasi ekspor. “Terus terang, ini bagi saya adalah yang terbaik. Tugas selanjutnya bagi saya sekarang adalah, tinggal mempromosikannya,” ungkapnya, Kamis (7/6) kemarin.
Sementara, lanjut dia, promosi yang dimaksudkan, adalah lebih pada inovasi. Artinya, kata dia, jangan sampai berhenti hanya di pertanian saja. Tapi, harus berkembang pada hal-hal lain. Seperti pengembangan pupuk organik, dan lain-lain yang berkaitan. “Termasuk pengolahan sampah organik, juga harus menjadi bagian kehidupan sehari-hari, masyarakat Lombok Kulon,” Imbau dia.
Di sisi lain, Plt Sekretaris Daerah, Karna Suswandi berharap, agar ke depan, perhatian yang diberikan oleh BI, dalam membentuk Kluster pertanian organik tersebut, bisa terus berlanjut. “Karena bagaimanapun, Bondowoso akan terus mengembangkan pertanian organik ini, secara maksimal,” terangnya.
Dia juga menegaskan, bahwa bukan hanya beras oragniknya yang mendaptkan sertifikasi internasional, tapi juga kunyit dan jahe yang dimiliki Bondowoso. “Ke depan, produk-produk pertanian di bondowoso akan dijadika produk organik. Sehingga orang mengenal Bondowoso dengan organiknya,” imbuh Karna.
Kurniatik, salah seorang petugas penyuluh lapangan (PPL), dari dinas pertanian (Disperta), yang bertugas di desa Lombok Kulon mengungkapkan, bahwa lahan yang telah mendapatkan sertifikasi oleh Control Union mecapai 20,96 hektare. “Dalam sehektarnya, rata-rata bisa menghasilkan gabab sawah sebesar 7,2 ton. Adapun jika diconvert dalam bentuk beras, susut menjadi 45 samapai 50 persen,” terangnya.
Turut serta hadir dalam dalam diskusi pertanian organik itu, Kepala perwakilan BI Jember, Hestu Wibowo, dan kepala Disperta Bondowoso, Munandar SP. Sebelum ke lokasi Pertanian Organik rombongan Kepala Bank Indonesia jatim ditemui Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni di Pendopo, bahkan dalam kesempatan itu Bupati juga memberikan cindera mata berupa buku Bondowoso Republik Kopi. [har]

Tags: