Lamongan, Bhirawa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif menjanjikan bakal memberikan bantuan pompa banjir untuk Lamongan. Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan ke lokasi banjir di Desa Kemlagilor Kecamatan Turi.
Dikatakan oleh Syamsul Maarif, kunjungannya bersama anggota Komisi VIII Kuswiyanto itu untuk menerima masukan dan melihat kondisi di sepanjang Sungai Bengawan Solo mulai hilir di Gresik, kemudian ke Lamongan dan Bojonegoro.
Seperti di Lamongan yang disampaikan oleh Bupati Fadeli, lanjut dia, sudah ada solusi yang dipikirkan untuk mengatasi banjir. Yakni solusi jangka pendek berupa pengadaan pompa banjir dan solusi jangka panjang berupa normalisasi waduk, sungai dan rawa, diantaranya Waduk Gondang dan Prijetan.
Untuk solusi jangka pendek, Syamsul menegaskan sudah menyetujui untuk menambah bantuan pompa banjir bagi Lamongan. Sedangkan untuk solusi jangka panjang akan dibicarakan bersama mitra kerja terkait di DPR RI dan Kementerian Pekerjaan Umum.
“Seperti dikatakan Pak Bupati tadi, pompa banjir efektif mempercepat pembuangan air dalam beberapa tahun ini sehingga banjir di Lamongan tidak berlangsung lama. Namun tahun ini karena curah hujan yang sangat tinggi, nampaknya pompanya perlu ditambah, dan (penambahan) itu tadi sudah saya setujui, ” katanya saat di Desa Kemlagilor.
Selain di Kecamatan Turi, Syamsul Maarif bersama Fadeli juga meninjau kondisi banjir di Kecamatan Kalitengah dan pompa banjir di Kecamatan Babat. Sebelumnya, saat di Guest House Pemkab Lamongan, Syamsul Maarif menyerahkan bantuan bencana sebesar Rp 200 juta.
Fadeli sendiri sebelumnya memberi penjelasan kepada Syamsul Maarif soal kondisi kawasan Bengawan Jero di Lamongan yang seperti mangkok. Selain itu ada Sungai Bengawan Solo yang posisinya ebih tinggi dari kawasan Bengawan Jero.
Sehingga ketika intensitas hujan tinggi, air akan sulit keluar dari Bengawan Jero. Dan solusi untuk mempercepat pembuangan air adalah dengan menggunakan pompa kapasitas besar. Di Lamongan saat ini ada 10 kecamatan yang terdapat genangan banjir. Yakni mulai Kecamatan Pucuk, Maduran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Karangbinangun, Glagah, Turi, Deket dan Babat.
Selain memberikan bantuan sosial berupa paket sembako dan mendirikan posko kesehatan, Fadeli menyebut Pemkab Lamongan juga melakukan fogging pasca bencana untuk mencegah berkembangnya penyakit.
Saat ini, di Sluis Kuro sudah terpasang pompa dengan kapasitas sebesar 4 ribu liter pedetik yang mampu mengurangi genangan air dengan cepat. Selain itu di Kecamatan Babat juga sudah ada pompa banjir dengan kapasitas 650 liter perdetik.
Saat banjir di Kecamatan Babat meluas, Fadeli menyebut Pemkab Lamongan langsung mengirimkan pompa banjir mobile dari Kuro berkapasitas 1000 liter perdetik sehingga banjir cepat surut. “Karena itu diperlukan penambahan kapasitas pompa banjir di Kecamatan Babat, ” ujar Fadeli. [yit]
Keterangan Foto : Kepala BNPB Syamsul Maarif menjanjikan bakal memberikan bantuan pompa banjir. [suprayitno/bhirawa]