Kepala MTsN Situbondo Dimutasi

6-FOTO A AWI-MTSN SITSitubondo, Bhirawa
Pucuk pimpinan MTsN Situbondo, diserahterimakan dari pejabat lama Nurbaeti, kepada pejabat baru, Suherman, diruang auditorium setempat, pagi kemarin (18/12). Prosesi pergantian Kepala MTsN favorit itu dipimpin langsung Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Situbondo, HM. Bakri, dengan didampingi Kepala Seksi Pendma, Susiawan Setia Budi serta sejumlah pengawas dan jajaran Komite Madrasah.
Suherman dalam sambutannya mengatakan, dirinya siap melanjutkan program kerja yang telah dirintis kepala madrasah sebelumnya, Nurbaeti. Namun demikian, kata mantan Kepala MTsN Panarukan itu, ia juga meminta dukungan para tenaga pendidik dan seluruh jajarn pengurus Komite Madrasah, sehingga tugas yang ia emban berjalan dengan lancar. “Komite MTsN ini adalah mitra kami. Maka itulah, kami berharap ada dukungannya dalam memimpin MTsN Situbondo kedepan ini,” tegas Suherman.
Mantan Kepala MIN Curah Jeru itu menambahkan, setelah dilantik menjadi Kepala MTsN Situbondo, banyak kenangan lama yang teringat kembali. Salah satu diantaranya, kenangan saat menimba ilmu di MTsN Situbondo dengan pengajar, Harsoyo.
“Guru yang lain sudah tidak ada, hanya Pak Harsoyo yang tersisa, sejak saya menimba ilmu pada tahun 1985 disini. Seingat saya, dulu MTsN ada tiga tempat dalam mengikuti proses belajar mengajarnya,” ucap Suherman seraya meminta doa dberi kemampuan dalam menahkodai MTsN Situbondo.
Sementara itu Nurbaeti, berharap agar penerusnya, Suherman bisa melanjutkan proyek pembangunan musholla yang saat ini sudah memasuki tahap finishing. Tak hanya itu, Nurbaeti juga meminta agar Suherman juga melanjutkan beberapa program unggulan yang telah ia rintis bersama tenaga guru MTsN Situbondo. “Sebenarnya saya masih banyak program yang belum terselesaikan. Tapi apa boleh buat, saya harus kembali mudik ke MTsN Panarukan. Sebab saya sebelumnya pernah 4 tahun memimpin di sana,” kenang Nurbaeti.
Kepala Kankemenag Kabupaten Situbondo, HM Bakri, menegaskan bahwa mutasi disetiap organisasi itu lumrah. Yang pasti, ulas Bakri, rolling kali ini tidak ada motif apapun, melainkan karena murni untuk penyegaran semata.
Kepala madrasah itu, kata HM Bakri, juga seorang guru, namun karena memiliki kemampuan dan profesionalisme serta menyandang status sertipikasi, secara tertulis ia diberi tugas tambahan sebagai kepala. “Itu aturan terakhir untuk setiap Kepala Madrasah yang diberi tugas tambahan. Bagi guru yang belum menyandang status sertipkasi jangan berharap ada tugas tambahan,” papar HM Bakri.
Bakri membandingkan jabatan sebagai seorang guru bersertifikasi dengan pejabat struktural, seperti Kasi Pendma. Pasalnya, kata Bakri, guru saat ini mendapatkan gaji berganda karena sudah bersertifikasi. Termasuk di antaranya, semua guru di MTsN Situbondo saat ini sudah bersertifikasi secara keseluruhan.
“Setiap Kepala itu menjabat satu kali periode selama 4 tahun. Jika mereka berprestasi, maka yang bersangkutan bisa diperpanjang satu kali periode kembali. Saat ini bagi guru yg memiliki kemampuan dan punya prestasi bisa juga ikut diklat pengawas. Syaratnya, pernah mengajar selama 5 tahun dan masuk golong 3C. Silahkan daftar di Seksi Pendma untuk diseleksi,” pungkas Bakri. [awi]

Teks Foto : Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Situbondo, HM Bakri, saat menandatangani surat sertijab, dalam pisah kenal, kemarin. (sawawi/bhirawa].

Rate this article!
Tags: