Kepala OPD Situbondo Terancam Dicopot

Foto: ilustrasi

Situbondo, Bhirawa
Beberapa kepala organisasi pimpinan daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Situbondo, Jatim terancam dicopot dari jabatannya oleh Bupati setelah dilakukan evaluasi kinerjanya masih tetap tidak ada perubahan yang lebih baik.
“Yang jelas jika pimpinan OPD yang kami evaluasi dan selanjutnya tidak menunjukkan perubahan kinerja lebih baik akan kami copot dari jabatannya,” kata Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto di Situbondo, Rabu (3/1).
Ia berharap pada beberapa pimpinan OPD agar ada perubahan ke arah yang lebih baik, sehingga kepala OPD yang terancam dicopot jabatannya atau diganti nantinya akan terus melanjutkan program-program kerjanya dan segera terwujud.
Sebenarnya, katanya, Bupati Situbondo yang terpilih dua periode itu telah menerima dengan segala kekurangan kepala OPD yang kinerjanya kurang baik. Akan tetapi jika tidak merespon hasil evaluasi terpaksa akan segera dicopot jabatannya.
“Saya berharap ada perubahan dari mereka (beberapa kepala OPD) dab menunjukkan kinerja lebih baik. Karena sekarang kan tugasnya sudah diperjelas sesuai bidangnya masing-masing,” tuturnya.
Menurut Bupati Dadang, perbaikan kinerja para pejabat eselon II juga dimaksudkan untuk mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diraih Pemkab Situbondo pada tahun 2016. “Seperti pembuatan laporan pertanggungjawaban LPJ semestinya harus diselesaikan sebelum waktunya dan jangan kebiasaan diselesaikan hari-hari terakhir,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam pantauan rapat koordinasi awal tahun 2018 seluruh pejabat eselon II, tercatat ada beberapa kepala OPD yang dievaluasi kinerjanya oleh Bupati.
Di antaranya, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Tutik Margianti yang merupakan bagian Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dinilai tidak memiliki inovasi dan solusi dalam menangani stabilisasi harga bahan pokok dan hanya bergantung pada Bulog.
Selain itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Farid Kuntadi dinilai lamban mengatasi masalah pupuk organik yang dihawatirkan menghambat pencapaian target 10 ribu hektare pertanian organik di Situbondo. [ant]

Rate this article!
Tags: