Kepala SMA/SMK Harus Siap Dimutasi Keluar Daerah

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Dindik Jatim, Bhirawa
Penataan struktur di tubuh Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim belum seluruhnya rampung. Setelah diresmikannya struktur cabang dinas, giliran kepala SMA/SMK yang akan dilantik. Sama seperti pegawai Dindik Jatim yang harus siap dimutasi keluar daerah, kepala sekolah juga harus siap mendapat tugas serupa.
Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman mengungkapkan, kepala sekolah harus siap ditugaskan kemana saja, termasuk keluar daerah. Namun, untuk pelantikan pertama setelah pelimpahan ini kepala sekolah tidak akan kemana-mana. Tidak ada rotasi sehingga kepala sekolah tetap akan memimpin di sekolah yang lama.
“Sekarang skupnya provinsi, bukan lagi kabupaten/kota. Jadi kepala sekolah juga harus siap kemana saja,” kata Saiful, Senin (2/1).
Mutasi akan dilakukan, lanjut dia, setelah evaluasi dilakukan Dindik Jatim selama satu tahun. Saiful menjelaskan, evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh baik kinerja kepala sekolah maupun performa sekolahnya.
Ditanya kapan pelantikan dilakukan? Saiful menjelaskan, rencana yang semula digelar Selasa (3/1) hari ini ditunda. Sebagai gantinya, pelantikan kepala SMA/SMK akan dilantik Rabu pagi pukul 09.00. Dalam pelantikan itu, akan ada pengarahan langsung dari gubernur. Termasuk penjelasan seputar Saber pungli (Sapu bersih pungutan liar).  “Setelah pengerahan, lanjut dia, kepala sekolah kembali akan dikumpulkan Dindik Jatim,” kata mantan kepala Badan Diklat Jatim ini.
Selain SMA/SMK negeri di Jatim, SMAN Olahraga (SMANOR) yang semula merupakan UPT (Unit Pelaksana Teknis) di bawah naungan Dindik Jatim juga akan berubah menjadi sekolah khusus. Dengan begitu, kepala sekolah akan dilantik bersamaan dengan yang lain.
Disinggung tentang mutasi guru, Saiful memastikan hal tersebut tidak akan terjadi. Kecuali ada permohonan sendiri dari guru yang bersangkutan. Sementara untuk mengatasi kekurangan guru, langkah yang akan dilakukan adalah penambahan kompetensi. “Kita akan petakan, guru mata pelajaran apa yang kurang. Kemudian dilakukan penambahan kompetensi, seperti guru adaptif begitu,” terang dia.
Sementara itu, rencana penundaan pelantikan belum diketahui pasti oleh Kepala SMA/SMK di Jatim. Seperti diungkapkan SMAN 1 Surabaya mengungkapkan baik dirinya maupun MKKS belum menerima undangan pelantikan. Sehingga ia berencana untuk melakukan kegiatan manajemen sekolah seperti biasanya.
“Belum ada, mungkin ditunda kan habis liburan panjang. Manajemen dan sekolah juga berjalan langsung pembelajaran seperti biasa,”lanjutnya.
Senada, Kepala SMAN 21, Yatno Yuwarno juga belum menerima undangan atau penugasan untuk pelantikan. Ia pun belum mengetahui akan dilantik sebagai kepala sekolah lagi atau tidak. “Belum tahu, kalau saya sudah berakar di Surabaya. Ya semoga tetap di Surabaya kalau dilantik. Biasanya undangan lewat MKKS, tapi ini belum ada,”pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMA Dr Soetomo I Nengah Sudiana mengungkapkan dirinya akan melakukan rapat dengan MKKS SMA Swasta di hari pertama setelah libur panjang. Tak hanya rapat internal, rapat ini akan dilakukab bersama kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim di Surabaya. “Mungkin membahas persiapan ujian nasional, karena kami juga perlu memaparkan persiapan sekolah,” ungkapnya. [tam]

Tags: