Kepolisian Resor Kota Probolinggo Rajin Tertibkan Orang Gila

AKBP Alfian Nurrizal membujuk orgil saat ditertipkan.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Maraknya teror yang dilakukan oleh orang gila (Orgil) terhadap ulama di sejumlah daerah di Jawa timur mendorong Polres Probolinggo Kota untuk turun tangan mengantisipasi kejadian serupa di wilayahnya. Dengan melibatkan dinas terkait seperti Satpol PP, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, termasuk Majelis Ulama Indonesia.
Penertiban pun dilakukan di seluruh jalan yang ada di Kota Probolinggo, termasuk di Pelabuhan Perikanan Mayangan. Upaya razia terhadap orgil di wilayah Kota Probolinggo ini digelar untuk mengantisipasi adanya teror orgil kepada ulama yang terjadi di beberapa daerah. Hal ini diungkapkan Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Alfian Nurrizal, Kamis 22/2.
Selama ini, dengan adanya teror tersebut membuat resah di kalangan masyarakat. Dalam razia itu, tim gabungan berhasil mengamankan 8 orang yang diduga mengalami gangguan jiwa, di antaranya 7 laki-laki dan 1 perempuan. Kesemuanya diamankan di rumah penampungan milik Dinas Sosial untuk kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dan psikis.
“Mereka juga akan diberikan pengobatan terkait kondisi kejiwaannya, termasuk akan mendata identitas dirinya agar keberadaan mereka bisa terpantau dan terawasi,” tegasnya.
Kami sengaja melakukan razia ini agar masyarakat tidak lagi resah dengan keberadaan orang gila yang bekeliaran. Terutama banyaknya orang yang pura-pura gila menyerang para kiai di sejumlah daerah,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat, jika melihat atau mengetahui ada orang gila bisa langsung dilaporkan ke Polres Kota Probolinggo. Sehingga, keberadaan orang gila maupun orang yang pura-pura gila tidak lagi mengancam keselamatan masyarakat. “Laporkan saja, kami pasti akan menindaklanjuti dan mengamankan orang gila tersebut,” tandasnya.
Razia orang gilang yang dilakukan Polres Kota Probolinggo ini, mendapatkan respon positif dari para ulama di Kota Problinggo. Bahkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MU) Kota Probolinggo, KH. Nizar Ali mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian Polres setempat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena selama ini isu adanya orang gila menyerang ulama sangat meresahkan masyarakat.
“Langkah yang dilakukan Polres Kota Probolinggo sangat bagus sekali, sehingga masyarakat tidak lagi resah,” ucapnya.
Selama ini di kota Probolinggo belum ada ulama yang mendapatkan aksi teror dari orang yang pura-pura gila. Akan tetapi langkah antisipasi yang dilakukan Polres Kota Probolinggo sudah benar dan harus mendapatkan dukungan dari semua kalangan.
“Ini harus didukung oleh semua pihak, agar tidak ada lagi orang gila yang berkeliaran di Kota Probolinggo dan masyarakat merasa aman dari ancaman dari orang gila tersebut, maupun dari orang yang pura-pura gila,” paparnya.
Demikian pula yang dilakukan tim gabungan anggota Polres pol PP dan Dinsos Kabupaten Probolinggo, menggelar razia di sejumlah wilayah. Petugas gabungan sempat kewalahan karena orang gila yang hendak diamankan mengamuk dan menantang petugas.
Tak itu saja, orang gila yang tak diketahui identitasnya mengambil genteng dan hendak dilempar ke petugas. Untuk alasan keamanan, salah satu anggota unit Sabhara Polres Probolinggo terpaksa memborgol orang gila tersebut, kata Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad.
Kegiatan razia orang gila dan pengemis ini digelar untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di wilayah Kabupaten Probolinggo. Dalam razia ini, petugas berhasil mengamankan 15 orang sakit jiwa dan 3 pengemis, tambahnya.(Wap)

Tags: