Kepsek SMPN 54 Ditetapkan Tersangka Pembobol Server UNBK

LBB ESC tampak sepi setelah pemiliknya, Keny Erviati tersandung dugaan kasus pembobolan server UNBK, Selasa (8/5). [abednego/bhirawa]

Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Polrestabes Surabaya akhirnya menetapkan Kepala sekolah (Kepsek) SMPN 54 Surabaya Keny Erviati sebagai tersangka dugaan kasus pembobolan server dan pencurian soal UNBK di SMPN 54 Surabaya. Pemiliki Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Excellent Study Club (ESC) ini juga langsung ditahan.
Keny ditetapkan sebagai tersangka lantaran terbukti menjadi otak atau orang yang menyuruh dua tersangka sebelumnya, yakni Imam dan Teguh untuk melakukan pembobolan server komputer Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 54.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan, ada sekitar 67 pertanyaan yang diajukan kepada Keny saat menjadi saksi. Setelah selesai, Keny terlebih dahulu tak dibiarkan pulang hingga menunggu hasil gelar perkara.
“Dia (Keny,red) sempat istrihat sejenak, sembari menunggu kami gelar perkara,” kata AKBP Sudamiran, Selasa (8/5).
Sudamiran menjelaskan, dalam proses gelar tersebut, penyidik menyampaikan hasil penyidikan. Mulai dari keterangan 11 saksi yang sudah diperiksa, dan dua tersangka yang sudah ditahan. Dari hasil paparan tersebut, penyidik akhirnya menemukan dua alat bukti yang cukup untuk menjerat Keny. “Setelah kami memegang dua alat bukti, kami meningkatkan status Keny dari saksi menjadi tersangka,” tegasnya.
Menurut Sudamiran, Keny terbukti menjadi otak atau menyuruh dua tersangka sebelumnya yakni Teguh dan Imam untuk membobol server komputer UNBK tingkat SMP dan mencuri soal-soal ujian itu. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Keny pun ditahan.
“Kami menahan tersangka untuk kepentingan dan memudahkan penyidikan,” terangnya.
Sementara itu, kuasa hukum Keny, Okky Suryatama sempat menampik jika kliennya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sebab ketika dikonfirmasi sekitar pukul 14.00, dia menyatakan jika Keny masih diperiksa dan belum ditetapkan sebagai tersangka.
“Pemeriksaan masih berlangsung sejak kemarin (Senin sore,red),” ungkapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Keny akhirnya memenuhi panggilan penyidik setelah panggilan ke dua dilayangkan. Dia diperiksa sebagai saksi dalam kasus pembobolan server dan pencurian soal UNBK di SMPN 54 Surabaya. Awalnya, Keny tidak mendatangi panggilan penyidik bahkan polisi hendak menjemput paksa.
Menguatnya keterlibatan Keny berdasarkan keterangan dua tersangka yang sebelum ditangkap yakni Imam dan Teguh. Dari keduanya itulah nama Keny disebut-sebut sebagai orang yang menyuruh mereka untuk melakukan pembobolan itu. Dengan iming-iming dinaikkan gaji hingga diangkat sebagai pegawai tetap. [bed]

Tags: