Kerajinan Tangan Warga Binaan Perlu Dukungan

Wabup Sumenep, Ach Fauzi sedang bergabung dengan kelompok kerajinan tangan.

Wabup Sumenep, Ach Fauzi sedang bergabung dengan kelompok kerajinan tangan.

Sumenep, Bhirawa.
Wakil Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi mengunjungi rumah tahanan negara (Rutan) kelas II B. Ia melihat kondisi sejumlah ruangan rutan dan bertemu langsung dengan warga binaan rutan. Setiba di rutan, orang nomor dua di Bumi Sumekar ini disambut oleh musik tradisional gamelan atau klenengan Madura. Bahkan, wabup juga sempat bergabung dengan warga binaan yang sedang memainkan musik tradisional tersebut.
“Kami kesini (rutan, red) ingin bertemu langsung dengan warga binaan dan ingin mengetahui kondisi lingkungan rutan ini. Kalau kondisinya, antara rutan ini dengan yang lain pasti tidak jauh berbeda ya, namanya rutan,” kata Wakil Bupati Sumenep, Ach Fauzi, Selasa (29/11).
Politisi PDI Perjuangan ini menyampaikan, di Rutan Kelas II B ini memiliki kegiatan yang perlu diapresiasi oleh pemerintah daerah karena sangat mendukung terhadap kreatifitas warga binaan, diantaranya sudah terbentuknya kelompok kreatif kerajinan tangan. Dimana kelompok kreatif tersebut telah menghasilkan produk kerajinan tangan berupa mendesain batik tulis dan hiasan rumah berupa burung merak.
“Kelompok kreatif kerajinan tangan ini perlu didukung oleh pemerintah agar bisa menghasilkan produk yang bisa bersaing didunia bisnis. Perlu ada pelatihan khusus dari pihak yang memang memiliki kemampuan dibidang tertentu. Yang jelas kami sangat mendukung program rutan itu,” ucapnya.
Ia berharap, warga binaan tersebut benar-benar mengikuti kegiatan yang ada di Rutan dan menghindari hal-hal yang dilarang seperti menyelundupkan barang-barang terlarang ke dalam rutan seperti narkoba. Sebab, rutan itu harus steril dari barang haram tersebut. “Kami berharap barang haram berupa narkoba itu tidak masuk kerutan dan kami yakin para petugas juga sangat ketat menjaganya,” harapnya.
Sementara itu, kepala Rutan Kelas II B Sumenep, Ketut Akbar mengatakan, warga binaan yang terdiri dari nara pidana (napi) dan tahanan itu memang diberi kegiatan sesuai klasifikasi kemampuannya. Ada yang masuk pada kelompok kreatif kerajinan tangan dan kesenian tradisional berupa klenengan (gamelan) Madura. “Kami sengaja membentuk kelompok kerajinan tangan ini agar warga binaan bisa menyalurkan kemampuan kreatifitasnya dan mereka sangat antusias mengikutinya,” jelas Ketut Akbar.
Ia menerangkan, untuk menjual hasil kreasi kelompok kerajinan tangan itu pihaknya akan bekerjasama dengan pihak ketiga agar hasil produk kelompok kerajinan tangan itu bisa terjual dengan maksimal. “Nanti kami akan bekerjasama dengan pihak tertentu untuk menyalurkan hasil produk kelompok kerajinan tangan itu sehingga hasilnya bisa bernilai ekonomis,” ucapnya. Di rutan Kelas II B Sumenep ini dihuni oleh 160 orang terdiri dari nara pidana dan tahanan. [sul]

Tags: