Kerap Dilempar Batu, KAI Ganti Kaca Dengan Akrilik

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Kasus lemparan batu terhadap kereta api membuat beberapa kaca di gerbong retak hingga pecah. Kondisi ini tentunya menggangu kenyamanan dan keselamatan penumpang. Selain itu pihak PT KAI juga merasa dirugikan akibat kerusakan tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut, PT KAI Daop 8 Surabaya berencana akan mengganti jendela kaca dengan bahan akrelik. Langkah tersebut sebagai sarana prefentif dalam memberikan keamanan dan kenyamanan terhadap penumpang yang menggunakan jasa kereta api.
“Keamanan dan kenyamanan penumpang menjadi prioritas dari PT KAI. Karena dari lemparan orang tak dikenal tersebut melukai penumpang, memang sebagaian kaca di kereta ada yang sudah diganti akrelik. Namun kedepannya seluruh jendela kaca akan diganti dengan akrelik, karena sifat akrelik yang lebih keras dari kaca dan tidak mudah pecah,” terang Sumarsono, Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Rabu (29/7) kemarin.
Sejumlah titik rawan pelemparan terjadi pada jalan kereta yang melintasi persawahan atau hutan. Ada pula yang melewati daerah padat penduduk, tetapi hal tersebut sangat jarang terjadi biasanya yang melakukan pelemparan justru masyarakat di luar sekitar jalan kereta api.
“Yang melakukan pelemparan justru masyarakat di luar jalan kereta. Tetapi dalam kondisi tertentu, semisal ada persaingan antar supporter tidak jarang kereta api menjadi sasaran pelemparan,” katanya.
Untuk daerah Utara dari Stasiun Pasar Turi – Lamongan sepanjang jalur tersebut memang rawan pelemparan. Sedangkan daerah selatan dari Stasiun Gubeng – Banyuwangi terdapat area persawahan terkadang terjadi pelemparan batu dari kegelapan. Sedangkan dari Stasiun Gubeng hingga Yogya relatif baik.
“Kaca akrilik memiliki keunggulan yakni pecahannya tidak membahayakan penumpang saat terjadi pelemparan. Kaca jendela juga dipasangi pelapis film untuk memperkuat kaca,” terangnya. [wil]

Tags: