Kerugian Banjir Desa Lowayu Kabupaten Gresik Ditaksir Capai Rp1,2 M

Rombongan BPBD saat meninjau lokasi pasca musibah banjir. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Kerugian banjir yang menerjang Desa Lowayu, Kec Dukun belum lama ini diperkirakan mencapai Rp1,2 miliar lebih. Kerugian terbesar menimpa para petani tambak. Pasalnya, pada saat menjelang dipanen, tambak mereka diterjang banjir.
Selain lahan tambak, lahan pertanian dan rumah warga juga terendam. Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Pemkab Gresik, Dianne Hetty Widajatie mengatakan banjir di Desa Lowayu diakibatkan dari banjir kiriman berasal dari arah Solokuro, Lamongan dan wilayah Utara Kec Dukun yang memang permukaan tanahnya lebih tinggi dari Desa Lowayu.
”Pada waktu itu hujan intensitas tinggi, kemudian air menuju ke Desa Lowayu. Jadi tidak karena luapan Bengawan Solo. Sehingga merendam pemukiman dan lahan pertanian maupun pertambakan warga,” katanya, Rabu (13/3).
Paska banjir itu, BPBD juga gerak cepat. Dianne membeberkan, telah melakukan kordinasi dengan OPD terkait. Diantaranya, Dinas Pertanian, Perikanan dan Pekerjaan Umum untuk mengkaji kerugian dan penanganan banjir.
Dianne juga menjelaskan, BPBD juga melakukan peninjauan ke lokasi banjir. Dari peninjauan itu ternyata dampak kerugian paling besar adalah petani tambak. Pada waktu banjir itu banyak tambak terendam sehingga banyak ikan petambak yang terbawa arus banjir.
”Pada waktu banjir banyak tambak terendam, sehingga ikan ikut arus air. Kerugian petani tambak ditaksir Rp1,2 miliar. Untuk lahan pertanian, meski terendam petani tidak mengalami kerugian. Dari kajian Dinas PU juga tidak menemukan kerusakan jalan,” tambahnya.
Selain melakukan penijauan, kemarin pihak BPBD juga sudah menyalurkan bantuan Sembako kepada korban banjir di Desa Lowayu. ”Sudah kami berikan ke korban yang terdampak banjir,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa, Lowayu M Yayo mengaku, musibah banjir kali ini memang terbesar. Dia juga berharap, pemerintah segera melakukan kajian serta pembangunan irigasi agar bencana banjir tidak terjadi lagi. ”Dari kejadian itu petani tambak hanya bisa pasrah. Kami berharap pemerintah segera menindaklanjuti keluhan warga agar banjir tidak kembali terjadi di Desa Lowayu yang merupakan kampung halaman Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto,” harapnya. [eri]

Tags: