Kerusakan Jalan Akibat Drainase Belum Tertata

Kota Batu, Bhirawa
Kerusakan jalan di Kota Batu saat musim hujan ini lumayan banyak. Pihak Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) harus kerja ekstra keras untuk melakukan penambalan jalan agar tidak membahayakan pengguna jalan.
Kerusakan terparah terjadi di jalan raya Pandanrejo mulai pertigaan Bendo hingga depan Balai Desa Pandanrejo. Hampir seluruh badan jalan berlubang karena tergerus aliran air hujan yang tidak tertampung oleh drainase.
“Perbaikan jalan raya Pandanrejo menjadi prioritas karena jalan ini merupakan jalan alternatif utama pintu masuk kota Batu yang menghubungkan Karangploso dengan Bumiaji,” ungkap Kepala DBMP, Arif Assidiq, saat dihubungi bhirawa akhir pekan kemarin.
Dijelaskan, kerusakan yang dialami jalan raya tersebut cukup parah karena tingginya curah hujan tahun ini. “Kontur jalannya memang naik turun seperti gelombang. Sedangkan drainase jalannya masih belum tertata dengan baik, sehingga drainase jalan tidak mampu membuang air ke sungai secara optimal,” tutur Arif.
Dijelaskan, baru sebagian drainase saja yang sudah dibenahi karena untuk menyalurkan air hujan tersebut membutuhkan anggaran besar karena kondisi jalannya naik turun. “Perlu tambahan beberapa gorong-gorong untuk mengalirkan air drainase ke sungai agar air hujan tak meluap ke badan jalan,” terangnya.
Pembangunan drainase dan pelebaran jalan raya Pandanrejo sendiri baru direncanakan untuk dilaksanakan tahun 2017 sebagai persiapan untuk tersambung dengan jalan tembus Sukorejo Pasuruan – Giripurno Kota Batu.  Selain jalan raya Pandanrejo, jalan-jalan penghubung antar desa juga mengalami kerusakan serius. Seperti jalan kampung di desa Bumiaji rusak parah akibat tersumbatnya saluran irigasi saat awal musim hujan Desember lalu. Kemudian jalan desa di Pandanrejo, Tulungrejo dan Sumbergondo yang semuanya ada di kecamatan Bumiaji.
Selain jalan milik Pemkot Batu, selain itu kerusakan juga terjadi di jalan provinsi yang menghubungkan Pacet Mojokerto dengan Kota Batu melalui Sumberbrantas. Kerusakan juga terjadi akibat saluran drainase jalan tak mampu menampung aliran air hujan dari bukit di kanan kiri jalan.  [sup]