Kerusakan Lingkungan Sumur Tua Makin Parah di Bojonegoro

Seorang penambang saat melakukan aktifitas penambangan di sumur tua, di Kecamatan Kedewan Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro,Bhirawa
Kerusakan lingkungan di kawasan sumber minyak sumur tua di Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, kian parah.Tingkat kerusakannya mencapai 80 persen dan belum ada penanganan.
” Kerusakan lingkungan tersebut, setelah dilakukan peninjauan oleh tim DLH di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, di areal seluas 10 hektare yang sama sekali tidak ada penghijauan  dengan tingkat kerusakan lingkungan sekitar 80 persen,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Bojonegoro, Nurul Azizah, kemarin (9/11).
Hingga saat ini, lanjut dia, belum ada penanganan untuk mengatasi kerusakan lingkungan di kawasan setempat yang tercemar limbah minyak mentah (crude oil).
Ia mengtakan, bahwa PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, sudah membuat dokumen analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal), tetapi belum selesai.
” Penyusunan amdal belum selesai karena masih ada dokumen yang harus dilengkapi,” ujarnya.
Menurut Nurul, pembuangan limbah dari produksi minyak mentah di kawasan setempat langsung ketanah, hingga mengakibatkan tanah menjadi hitam mengkilap.
” Yang dikhawatirkan limbah dari sumur tua masuk ke sungai, kemudian mencemari lingkungan penduduk. Apalagi kalau sampai limbah masuk ke Bengawan Solo, tentunya akan merugikan masyarakat, ” ujarnya. [bas]

Tags: