Kesaksian Wabup Nganjuk Marhaen Djumadi Usai Sembuh Covid-19

Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, saat menjalani perawatan dan isolasi setelah dinyatakan terkonfirmasi positit Covid-19.

Terpapar Covid-19 Ujian bagi Iman dan Imun karena Menyerang Pikiran, Perasaan dan Pernapasan
Kab Nganjuk, Bhirawa
Terjangkit virus corona atau Covid-19 bukanlah aib. Dukungan moral dari orang sekitar membantu pasien lekas pulih. Inilah saatnya masyarakat harus saling memberikan dukungan, tetapi tetap menjaga kesehatan, kebersihan, dan mematuhi instruksi pemerintah.
Demikian ungkapan Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, saat dimintai testimoni oleh Bhirawa, setelah dinyatakan sembuh dari virus asal Wuhan, China tersebut.
Dituturkan Marhaen Djumadi, kendati sudah banyak yang terpapar, masih banyak warga masyarakat yang abai atau tawar-menawar dalam melakukan preventif seperti pakai masker dan jaga jarak. Bahkan, masih ada yang belum yakin dengan keberadaan virus corona itu sendiri.
“Ada banyak penderita Covid-19 termasuk saya sendiri yang berbagi pengalaman dan menekankan nilai penting disiplin protokol kesehatan. Dengan harapan jangan sampai orang lain mengikuti jejak kami. Kita memang bisa saja sinis, tidak yakin dan meragukan, sampai benar-benar mengalaminya sendiri,” tutur Marhaen Djumadi.
Diceritakannya, Covid-19 tak hanya menyerang fisik, tapi juga psikis para penderitanya. Bagi penderita yang panik saat tahu terpapar Covid-19 bakal makin drop dan malah berakibat fatal. Sebaliknya, yang tenang dan tetap semangat justru bisa cepat pulih dan sembuh.
“Secara spiritual saya merasakan bahwa kesembuhan dari infeksi Covid-19 ini sangat tergantung dari iman dan imun. Jadi, kalau seorang sufi yang mengatakan bahwa kepanikan adalah separuh dari penyakit, sedangkan ketenangan adalah separuh dari obat dan separuh dari kesembuhan itu adalah benar,” kata Marhaen.
Virus corona, dikatakan Marhaen Djumadi, menyerang pikiran, perasaan, dan pernapasan. Kalau para pasien covid-19 bisa menangani perasaannya terlebih dahulu, pasti yang lain juga bisa diatasi. Seperti saat pertamakali mengalami gejala Covid-19, Marhaen mengaku dirinya mengalami sedikit sesak nafas. Karena itu, Marhaen melakukan tes swab setelah sebelumnya dua anak dan istrinya dirawat di RSU Kertosono karena positif Covid-19.
Saat menjalani perawatan dan isolasi di RSU Kertosono dan kemudian dirujuk di RSU dr Soetomo, Marhaen Djumadi juga sempat mengalami stres. Karena selama 14 hari, dirinya tidak dapat keluar ruang perawatan, apalagi berinteraksi dengan orang lain. Sehingga kondisi tersebut sangat mempengaruhi penyakit bawaan yang diderita orang nomor dua di Kabupaten Nganjuk tersebut.
Menurutnya, kabar-kabar dan ucapan-ucapan yang membuat hati tidak tenang, sempat membuat kondisinya memburuk. “Saya memiliki penyakit bawaan, sehingga saat dalam perawatan gula darah saya mencapai 400,” imbuh Marhaen Djumadi.
Setelah itu, menuju kesembuhan ujung-ujungnya soal keyakinan, ujian keimanan dan imunitas. Marhaen mengakui bahwa peran spiritual dalam pemulihan Covid-19 amat penting, sehingga harta kekayaan dan jabatan memang tidak ada apa-apanya dibanding harga sebuah nyawa.
Imunitas yang baik itu akan tercipta dari suasana hati, terutama untuk pasien Covid-19 yang pikirannya positif, pasien yang bisa dibawa enjoy, proses kesembuhanya akan cepat. Dari testimoninya selama menjalani perawatan covid-19, Marhaen Djumadi berharap masyarakat menjalani tertib aturan protokol kesehatan.
Karenya masyarakat memerlukan informasi yang jelas untuk mendapatkan sebuah pengetahuan.Selanjutnya, pengetahuan tersebut harus diberikan oleh orang mereka percaya. Seperti, testimoni pasien Covid-19 yang sudah sembuh, tokoh agama, pemuka adat, dan figur publik yang memiliki kedekatan dengan masyarakat.
“Saya sebagai pejabat publik yang juga mengalami menjadi pasien Covid-19 berharap masyarakat akan melakukan tindakan atau aksi sesuai dengan yang dianjurkan pemerintah. Yaitu menjalankan protokol kesehatan atau yang dikenal dengan 3M secara disiplin,” pungkas Marhaen Djumadi.
Seperti diketahui, Wabup Marhaen positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab PCR pada Kamis, 18 Februari 2021. Padahal, Wabup Marhaen baru saja menjalani vaksinasi Sinovac menerima dosis kedua dengan kata lain vaksin Covid-19 sudah lengkap seminggu sebelumnya pada Rabu, 10 Februari 2021. Istri dan kedua anak Marhaen juga positif Covid-19. [ristika]

Tags: