Kesederhanaan Jalaluddin Mannagalli Parawansa

Putra Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jalaluddin Mannagalli Parawansa (22) usai berbincang dengan Bhirawa, beberapa hari lalu saat di Surabaya. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

(Sering Menutupi Identitas Sebagai Anak Pejabat}
Surabaya, Bhirawa
Sederhana, apa adanya, pendiam. Begitulah gambaran sekelumit Jalaluddin Mannagalli Parawansa (22). Putra kedua Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ini setiap hari Sabtu-Minggu selalu mendampingi ibunya berkampanye. Ya, hanya hari libur itulah Jalal setia menemani ibunya untuk mengobati rasa rindunya.
Maklum, pria berkulit putih ini kesehariannya memang bekerja di salah satu bank di Jakarta. Namun, siapa sangka, saat ditanya Bhirawa tentang sosok sang ibu, Jalal justru buka-bukaan tentang langkah Khofifah yang kini sudah ditetapkan sebagai calon gubernur Jawa Timur tersebut.
Sebagaimana diketahui, Khofifah Indar Parawansa ditetapkan KPUD Jawa Timur sebagai calon gubenur maju dengan pasangannya Emil Elestianto Dardak. Khofifah bahkan nekat mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Sosial di kabinet Presiden Jokowi demi untuk bisa mengabdi dan mewujudkan mimpi membangun masyarakat di Jawa Timur.
“Ya, saya tahu kalau ibu mau maju lagi itu sehari setelah ditetapkan menjadi Cagub. Ibu itu orangnya selalu menjaga rahasia. Sehari sebelum mundur dari Menteri Sosial, saya baru dikasih tahu. Ibu ngasih tau katanya mau memastikan bahwa ibu benar-benar akan mundur dari jabatan untuk membangun kampung halamannya di Jawa Timur,” ucap Jalal ketika ngobrol dengan Bhirawa beberapa hari lalu.
Lulusan University of Internasional Bussiness and Economis Beijing ini mengaku keputusan sang bunda itu sama sekali tidak membuat ia dan tiga saudaranya kecil hati atau menyesal. Justru sebaliknya. Jalal dan saudaranya yang lain justru memberikan apresiasi dan dukungan. Mereka bangga atas langkah yang diambil Khofifah.
“Ibu sudah ngomong ke saya ingin membangun Jawa Timur. Kalau saya sih apresiasi dan mendukung langkah dan pilihan ibu. Ibu berani turun ke kampung halaman ibu sendiri dan ingin membangun masyarakat dari mana ibu berasal,” kata Jalal.
Lebih lanjut, pria berkacamata ini mengaku bahwa ia siap mendukung langkah Khofifah. Lantaran ia sehari-harinya bekerja di Jakarta, wujud dukungan yang ia berikan adalah dengan mengupayakan untuk pulang setiap akhir pekan.
“Kan banyak cara untuk membantu ibu. Saya sudah mengumpulkan teman-teman saya, komunitas saya, baik dari sosmed juga. Saya selalu temani ibu ketika saya pulang ke Surabaya,” tuturnya.
Selain itu, dua saudaranya juga sudah lebih dulu tinggal di Surabaya. Misalnya adiknya yang pertama juga sedang kuliah di Universitas Brawijaya Malang.Kemudian juga untuk yang adik terakhirnya juga nyantri di salah satu pesantren di Mojokerto. Sehingga jika pulang selalu ke Surabaya.
Meski hidup sebagai anak pejabat, Jalal mengaku ada kebiasaan yang sampai saat ini kerap dilakukan oleh ia dan saudara-saudaranya. Ia mengaku banyak teman kerjanya di Jakarta tidak tahu kalau dirinya anak pejabat. “Saya suka nggak ngaku kalau kami anaknya ibu. Makanya banyak yang nggak tahu juga,” katanya sembari tersenyum. (geh)

Tags: