Kesempatan Berlatih dengan Atlet Mancanegara

Sejumlah atlet selam saat berlatih di Komplek Nanning Tiongkok. Pelatih Selam Nurul Anshori (inside)

Sejumlah atlet selam saat berlatih di Komplek Nanning Tiongkok. Pelatih Selam Nurul Anshori (inside)

(Selam Jatim Berlatih di Nanning dan Guanghzou)
Surabaya, Bhirawa
Saat ini 10 atlet selam tengah menjalani latian di Kota Nanning dan Guanghzou, Tiongkok. Mereka berlatih hingga Bulan September atau menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jabar 2016. Bahkan selama di Tiongkok, para atlet Jatim memiliki kesempatan berlatih dengan atlet mancanegara.
Mereka yang berlatih di Nanning ada empat atlet yakni Angeline Soegianto, Seroja Mutiara Abadi, Fahriza Rosyadi dan Bima de Sakti Antono. Sedangkan yang berlatih di Guanghzou, Guntur Pratama Putra, Rodrick Luhur, Nadim Isaad, Dio Novanda, Priscillia Gunawan dan Janis Rosalita Supriyanto.
Saat dihubungi melalui percakapan via whatsaap, Pelatih Selam Jatim, Nurul Ashori menceritakan kalau para atlet berlatih di kompleks latihan terbaik di Nanning maupun Guangzhao.
Bahkan para atlet juga memiliki kesempatan untuk melihat cara atlet Tiongkok, Malaysia dan Vietnam. Sehingga para atlet Jatim bisa saling berbagi pengalaman.
Selain untuk berlatih selam, kompleks tersebut juga untuk berlatih cabang olahraga renang,gulat,senam,atletik,renang indah,bala,bulutangkis dan basket. “Kami sengaja memilih latihan di situ karena aroma semangat olahraganya sangat kuat. Dan aktifitas latihan disana mulai pukul 05.00 pagi hingga 11 malam. Jadi di sana para atlet hanya fokus latihan dan latihan,” kata Anshori saat dihubungi melalui whatsaap, Kamis (23/6).
Di komplek itu juga diterapkan aturan yang sangat ketat, seperti penerapan jam malam, yakni pintu gerbang komplek akan ditutup pada pukul 22.30. Kemudian sarana dan fasilitas juga sangat lengkap mulai tempat tidur hingga makanan. “Saya sudah berpesan kepada atlet agar mematuhi semua aturan,” tegas Anshori.
Saat disinggung mengenai kondisi cuaca, Anshori mengaku tidak ada masalah, karena suhu di Nanning maupun Guangzou hampir sama dengan Indonesia. “Rata-rata 32-24 derajat celsius,” terangnya.
Hanya saja ia juga meminta agar atlet, terutama mereka yang muslim untuk berhati-hati memilih makanan. Karena di Tiongkok banyak makanan menggunakan bahan dari babi maupun arak. “Jadi lebih baik mengkonsumsi ikan, telur dan sayur,” katanya.
Ia juga mengatakan, para atlet yang muslim tetap menjalankan ibadah puasa selama proses latihan. “Kami tetap menghormati atlet yang menjalani ibadah puasa,” katanya. [wwn]

Tags: