Kesenian Reog Harus Terus Dipelihara

Pemukulan genong tanda dimulainya acara.

Pemukulan genong tanda dimulainya acara.

Pemprov, Bhirawa   
Eksistensi Warok selama ini melekat dengan keberadaan Reog Ponorogo tak perlu diragukan lagi. Warok identik dengan sosok kekar, gagah dan berwibawa yang  ditampilkan dalam karya tari atau seni pertunjukan ternyata mampu menyedot perhatian banyak pengunjung yang memadati di Taman Budaya Jatim selama dua hari, pada Jumat malam (19/9) dan berakhir Sabtu malam (20/9).
Dalam seni pertunjukan tari berjudul “LeburSakethi”  Warok sesungguhnya merupakan figur yang lekatdengankesaktian, kadigdayan dan olahkanuragan. Warok juga menjadi suri tauladan masyarakat karena berpegang pada prinsip Kebenaran, Kejujuran dan Keberanian. Tak hanya itu, Warok adalah figur yang suka menolong sesama, menjadi pengayom bagi kaum yang lemah, dan senantiasa berjuang tanpa pamrih.
Untuk itu, Pemkab Ponorogo melalui para senimannya juga menunjukkan berbagai tarian  seperti Tari Gebyar Saloka yang menampilkan keceriaan, kegembiraan dan kegirangan yang selalu melekat dalam kehidupan anak remaja.
Dilanjutkan Tari Sendhon Asmara mengisahkan konflik batiniah seorang anak manusia dalam menggapai cinta tak selalu sesuai rencana. Ketika jiwa seseorang tak mampu menyeimbangkan antara harapan dengan kenyataan, maka goncangan jiwalah yang akandirasakan. Rasa kecewa,  sedih, malu dan gundah seakan telah lebur menjadi satu.
Dalam tariWireng Asmara, berkisah mengenai sosok Warok, mengenai sikapnya terhadap arti sebuah cinta. Ketika sang warok muda sedang menjalani sebuah lelaku, maka segala bentuk nafsu dan keinginan duniawi pastilah harus dikesampingkan. Tetapi lelaku harus tetap ditempuh untuk nggayuh rahayuning rat. Namun cinta tak boleh dikesampingkan demi kelangsungan kehidupan. Turut pula Tari SonggoLangit dan TariLeburSaketi.
Memang Ponorogo terkenal dengan kesenian Reog-nya, Trade mark ini bahkan terkenal sampai ke luar negeri. Kesenian yang sudah dikenal agar terus dipelihara, serta meningkatkan produk-produk UKM lainnya.
“Menghadapi 2015 kita harus berbenah diri, terutama di packaging harus berubah. Model makanan olahan harus berubah walaupun dengan bahan yang sama tapi packaging harus lebih menarik,” kata Sekdaprov Jatim, Dr H Akhmad Sukardi MM dalam Gelar Seni Budaya Daerah Kab Ponorogo, di Taman Budaya Jatim Jl.Genteng Kali Surabaya, Jum’at (19/9) malam.
Menurut Sukardi, dunia luar tidak lebih baik dari potensi dalam negeri. Apalagi dalam menghadapi AFTA 2015 maka harus ada upaya disiplin masyarakat disertai kecintaan membeli produk dalam negeri.
“Tidak perlu membeli barang-barang atau oleh-oleh dari luar negeri, justru produk Indonesia yang harus dipasarkan ke luar negeri,” katanya,
Untuk itu, lanjutnya, Pemprov mendorong dan perlu dukungan kab/ kota dalam mengembangkan potensi daerah masing-masing agar dikenal berbagai kalangan masyarakat.
“Sebab, jika wisata maju dampaknya pada pertumbuhan ekonomi bagus yang mendorong peningkatan PAD, dan ujungnya meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Ponorogo, Yuni Widyaningsih SH MSi mengharapkan melalui kegiatan ini Kabupaten Ponorogo lebih bisa diterima dan potensinya lebih dikenal masyarakat luas.  Khusus untuk seni budaya, Ponorogo dikenal sebagi kota santri, karena ratusan pondok pesantren baik moden maupun tradisional yang bisa hidup  berdampingan  dengan seni budaya.
“Kegiatan para santri di Pondok berjalan dengan baik, kesenian juga berkembang. Bahkan di setiap pondok pesantren mempunyai reog. Bahkan untuk melestarikan reog, kami jadikan reog sebagai  satu pelajaran wajib di sekolah baik SD, SMP dan SMA. Bahkan setiap desa wajib memiliki reog,” katanya.
Ia menegaskan kalau dirinya tidak ingin seni budaya di Ponorogo maupun potensi UKM yang lainnya hanya jalan di tempat. “Untuk itu, Kami akan berjuang untuk menjadikan Kab Ponorogo sebagai salah satu paket wisata budaya, ke ampung sate, budaya reog, dan lain-lain,” tandasnya.
Ditempat yangsama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Dr H Jarianto MSi mengatakan, melalui ajang GSBD bertujuan mendorong pengembangan dan peningkatan kualitas karya seni dan kehidupan berkesenian di Jatim, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya dan produk unggulan daerah, mempertemukan kalangan buyer dan seller dalam usaha mendorong pemasaran produk ekonomi kreatif berbasis seni budaya.
Selain itu,  kegiatan ini selain sarana mempererat silaturahmi warga Ponorogo yang tingal  di Surabaya dengan daerah asalnya.  “Hal ini membuktikan Taman Budaya sebagai tempat pagelaran dan agenda wisata sekaligus hiburan di akhir pekan,” ujarnya
Sedangkan Kepala UPT Taman Budaya Jatim, Sukatno SSn mengatakan, kehadiran masyarakat yang antusias melihat seni budaya Ponorogo sangatlah tinggi. Kehadiran masyarakat memadati pendapa UPT Taman Budaya merupakan bukti eksistensi Ponorogo punya brand  tersendiri.  Dari sisi sajian, lanjutnya, pihaknya salut dengan penampilan para anak muda yang tergabung dalam komunitas SMAN 1 . Bahkan, secara kualitas penyajiannya sangat bagus dari kepenarian dan keaktorannya. “Selama dua hari, materi tidak bertele dan kuat serta menghibur,” katanya.
Sedangkan dari sisi ekonomi kreatif, lanjut Sukatno, diakuinya seluruh stan ekonomi kreatif yang diboyong Pemkab Ponorogo benar-benar merupakan produk kekhasan daerah Reyog tersebut. Sehingga, masyarakat benar-benar bisa membeli produk ekonomi kreatifnya serta menikmati kulinernya yang khas seperti Sate Ponorogo.
Salah satu peserta stan ekonomi kreatif asal Ponorogo, Isyanto mengakui, hasil penjualan kesenian Reyognya cukup laris. “Saya selalu ikut dari tahun ke tahun, ketika Kabupaten Ponorogo turut serta dalam gelar seni budaya yang diselenggarakan Taman Budaya Jatim,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Sekda Prov Jatim didampingi Wakil Bupati Ponorogo dan Kadisbudpar Jatim meninjau stand pameran, yang menggelar tidak hanya potensi seni budaya daerah tapi juga kegatan UMKM yang ada di Kabupaten Ponorogo, seperti pameran produk unggulan, kesenian,  kuliner, dan sebagainya.
Hadir dalam kesempatan itu Direksi Bank UMKM, Asisten Kesra Kab Ponorogo, Kepala Dinas Pariwisata Kab Ponorogo, Camat se Kab Ponorogo, pecinta seni, dan masyarakat Ponorogo yang berdomisili di Surabaya. [rac]

Rate this article!
Tags: