Kesenian Tradisional Terancam Punah

Sukatno SSn, MM

Sukatno SSn, MM

Sukatno SSn, MM
Tak banyak peminat, tergerus zaman dan mengalami kepunahan menjadi persoalan serius untuk eksistensi dari kesenian tradisional di era teknologi. Tidak hanya tren hiburan yang menggerus produk budaya ini, biaya produksi yang besar turut menjadi faktornya.  Keprihatinan itu diungkapkan orang nomor satu di lingkungan UPT Taman Budaya Jatim, Sukatno SSn, MM melihat kondisi seni budaya yang saat ini berkembang. Sebab sedikit demi sedikit, seni budaya tradisional mulai memudar. Salah satu yang dicontohkan adalah pertunjukan seni tradisional ketoprak.
“Untuk pertunjukan kesenian ketoprak dengan memungut tiket sudah dikatakan tidak ada, yang ada hanya pertunjukan ketoprak jika ada hajatan saja. Namun juga kembali lagi pada tingkat minat dan kepedulian masyarakat terhadap seni budaya tradisional. Sebab, saat ini penyuka seni tradisional itu rata-rata generasi tua,” kata pejabat asal kelahiran Trenggalek kemarin.
Dari pengalaman yang ditemui saat di lapangan, Sukatno, menceritakan kondisi yang memiriskan dari sebuah ketoprak nobong atau pertunjukan ketoprak bertiket di Kediri. Ketika digelar dan bertiket antara Rp 3.000 dan Rp 5.000, penontonnya bisa dihitung tidak sampai 50 orang.
“Kalau dihitung Rp 5.000 dikalikan 50 penonton penghasilan yang diterima sebesar Rp 250 ribu saja sekali pertunjukan. Hasilnya itu dibagi dengan seluruh pemain. Belum lagi genset maupun lain-lainnya. Kesenian seperti ini bisa dikatakan bonek atau bondo nekat,” katanya.
Karena itu pertunjukan kesenian tradisional perlu bantuan pemerintah dan pihak-pihak pemerhati seni budaya. “Seperti UPT Taman Budaya Jatim ini juga telah menyelenggarakan kalender even untuk kesenian tradisional, seperti ludruk. Meskipun jadwal pentas tidak banyak,” ujarnya.
Seni budaya tradisional saat ini diakuinya sudah tergerus berbagai tayangan hiburan yang bervariasi dan menarik. Sehingga, masyarakat lebih menyukai menonton melalui media elektronik dibandingkan mendatangi lokasi pertunjukan kesenian. [rac]

Rate this article!
Tags: