Kesulitan Air, Tangki PDAM untuk Mengairi Sawah

Kondisi lahan pertanian Desa Oro Oro Ombo yang kering dan terlantar karena tak mendapatkan pasokan air irigasi.

Kondisi lahan pertanian Desa Oro Oro Ombo yang kering dan terlantar karena tak mendapatkan pasokan air irigasi.

Kota Batu, Bhirawa
Dalam 3 tahun terakhir, para petani di Desa Oro Oro Ombo (O3) kesulitan mendapatkan air untuk menyirami lahan pertanian mereka. Bahkan, mereka harus rela merogoh saku lebih dalam untuk membeli air dari PDAM melalui truck tangki PDAM.
Untuk mengatasi masalah ini, para petani mengajukan pipanisasi air dari Sumber Darmi dan Coban Rais agar air bisa mengairi sawah mereka.
Diketahui, selama ini sudah ada saluran irigasi dari Sumber Darmi maupun Coban Rais menuju kawasan pertanian Desa Oro Oro Ombo. Ada sebanyak 30 hektar sawah di desa ini yang harus dialiri air Sumber Darmi maupun Coban Rais.
“Ada sekitar 200 petani di Desa Oro-Oro Ombo yang sampai saat ini mengalami kesulitan untuk mengairi sawahnya,” ujar Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Oro Oro Ombo, Sugito, Kamis (20/10).
Diketahui, air dari Sumber Darmi dan Coban Rais ini mengalir turun menuju Desa Tlekung dan Desa Oro-Oro Ombo. Jatah air irigasi untuk Petani Oro Oro Ombo berlurang ketika Petani Desa Tlekung mulai beralih menanam sayur mayur. Karena sayuran membutuhkan banyak air, sawah milik Petani Tlekung ada di tanah lebih tinggi, otomatis lahan pertanian di Oro Oro Ombo tidak kebagian jatah air.
“Selama ini kita terpaksa gantian dalam menggunakan air. Kita baru bisa menggunakan air irigasi mulai pukul 22.00 hingga 04.00 dini hari. Setelah itu debit air irigasi akan mengecil bahkan mati,”jelas Sugito.
Agar tanaman sayurannya tidak mati, para Petani Oro Oro Ombo harus membeli air melalui truck tangki PDAM. Untuk satu tangki air, petani harus membayar Rp 150.000,-. Adapun untuk satu musim tanam, seorang petani bisa membeli air tangki PDAM hingga 12 kali.
Kondisi ini mendorong Gapoktan Oro Oro Ombo untuk mengadu ke Pemerintah Kota. Mereka meminta dilakukannya pipanisasi agar pembagian air irigasi bisa merata. Dari titik pembagian air di Tlekung- Oro Oro Ombo, dibutuhkan pipa 12 dim sepanjang 7 Km. Dengan cara ini diharapkan Petani Oro Oro Ombo tidak lagi kehabisan air irigasi.
Menanggapi masalah ini, Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso, menyatakan siap membantu mengatasi masalah air irigasi Petani Oro Oro Ombo. Karena Pemkot juga memiliki kewajiban untuk menyelamatkan sumber yang ada.
“Kita akan tugaskan Dinas Pertanian, Dinas Bina Marga untuk segera merealisasikan pipanisasi kebutuhan air untuk Petani Oro Oro Ombo,”ujar Punjul. [nas]

Tags: