Kesulitan Hidup dan Cara Menghadapinya

Judul Buku : Obat Anti Susah
Penulis : M. Abdullah
Penerbit : Araska
Cetakan : I, Mei 2021
ISBN : 978-623-7910-94-7
Peresensi : Sam Edy Yuswanto
Penulis lepas mukim di Kebumen.

Susah dan senang merupakan dua hal yang biasa dialami oleh manusia. Sayangnya, manusia kadang, bahkan kerap lupa atau lalai, saat sedang senang, mereka lupa untuk bersyukur. Sementara ketika sedang ditimpa kesusahan, mereka bersedih, mengeluh, bahkan didera rasa putus asa.

Susah dan senang, sejatinya adalah ujian atau cobaan yang harus kita hadapi dengan sikap cerdas dan bijaksana. Ketika sedang senang, misalnya karena barusan mendapat rezeki berlimpah, mungkin banyak orang yang tidak mengira bahwa itu adalah ujian. Ya, harta berlimpah adalah ujian bagi kita. Apakah kita mau menyisihkan harta tersebut untuk bersedekah atau memperbanyak amal kebajikan ataukah tidak? Atau jangan-jangan, saat kita menjadi orang yang berkelimpahan harta benda, kita malah semakin bertambah pelit dan enggan untuk berbagi?

Dalam buku “Obat Anti Susah” Maswan Abdullah menjelaskan, saat seseorang diuji dengan kekayaan, maka ujian itu harus dihadapi dengan syukur dan rendah hati. Sebaliknya, kalau seseorang diuji dengan kesusahan atau kemiskinan, maka ujian itu harus dihadapi dengan sabar dan tidak putus asa.

Ada begitu banyak amalan ibadah yang bisa kita praktikkan ketika kita sedang ditimpa kesusahan atau kesedihan. Amalan ibadah tersebut tentu dapat menjadi jalan keluar, atau katakanlah ‘obat’ agar hati kita terasa lebih legawa, sabar, dan menerima segala takdir atau ketentuan Tuhan.

Di antara ibadah-ibadah pilihan saat diuji kesusahan yang dijelaskan dalam buku ini misalnya: tetap menjalankan salat, membaca istigfar, bersilaturahmi, membaca Al-Qur’an atau sepertiganya Al-Qur’an, mengerjakan salat duha dan salat tahajud, berpuasa sunah, bersedekah, dan lain sebagainya.

Terkait ibadah sedekah, Maswan Abdullah menjelaskan bahwa bersedekah merupakan perintah agama yang berlaku bagi semua orang. Baik kaya maupun miskin, sama-sama memiliki kewajiban untuk bersedekah meskipun karena sebab kaya dan miskin itu menyebabkan sedekahnya orang kaya dan miskin pasti berbeda dari segi jumlah. Tetapi intinya, kemiskinan jangan sampai menjadi penghalang bagi Anda untuk bersedekah. Sebesar apa pun harta yang bisa Anda berikan, tetapi kalau diniatkan untuk sedekah, maka Anda tetap dinilai oleh Allah Swt. sebagai orang yang bersedekah.

Sedekah merupakan perbuatan yang bisa menyelamatkan hidup kita di dunia dan juga di akhirat. Dengan sedekah kita selamat dari sifat kikir dan dengan sedekah kita juga memiliki harapan besar kepada Allah Swt. bahwa Dia akan membalas sedekah kita, akan menolong dan membantu kita. Semakin banyak kita bersedekah, semakin besar peluang kita untuk memperoleh perlindungan Allah Swt. (halaman 171-173).

Bersyukur adalah salah satu di antara obat hati yang sedang sedih. Dalam buku ini diungkap, bersyukur saat diuji kesusahan barangkali bagi kebanyakan orang dianggap sebagai sikap yang aneh dan tidak masuk akal. Bagaimana mungkin bersyukur terhadap hal yang tidak menyenangkan. Pada umumnya orang menganggap bahwa bersyukur biasa dilakukan ketika kita mendapatkan nikmat dan kebahagiaan.

Tapi, mari kita coba merenung. Seandainya setiap hari kita mengucap syukur seribu kali kepada Allah sejak bangun tidur hingga menjelang tidur lagi, rasanya hal itu tidak akan pernah sebanding dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Bermacam-macam kebaikan yang ada pada diri kita sejatinya adalah nikmat dan karunia Allah Swt. yang diberikan secara otomatis tanpa kita minta (halaman 78).

Bersyukur merupakan salah satu pesan penting AL-Qur’an yang ditujukan kepada siapa saja yang ingin memperoleh kebahagiaan dalam hidupnya. Untuk bersyukur, kita tidak perlu menunggu kaya sebab kekayaan tidak menjamin seseorang dapat bersyukur kepada Allah. Bahkan sebaliknya, terkadang kekayaan justru menjadikan seseorang menjadi sombong dan ingkar kepada-Nya (halaman 79).

Terbitnya buku “Obat Anti Susah” karya Maswan Abdullah ini sangat tepat dijadikan sebagai obat bagi para pembaca yang saat ini tengah mengalami kesusahan, kegalauan, atau pun kesedihan. Mudah-mudahan setelah membaca buku ini, segala kesusahan atau kesedihan yang sedang dialami oleh Anda bisa berkurang dan semoga Anda dapat menjadi pribadi yang lebih banyak bersyukur. Wallahu a’lam bish-shawaab.

——– *** ———

Tags: