Keterbatasan Ekonomi Tak Halangi Jadi Mahasiswa Terbaik

Nur Syamsiyah

Nur Syamsiyah
Tumbuh dalam kehidupan yang sederhana, dengan ayah yang hanya berprofesi sebagai penjual cilok tidak meluruhkan semangat Nur Syamsiyah dalam mengenyam pendidikan tinggi. Terbukti, dengan ekonomi keluarganya yang terbilang pas-pasan tersebut ia mampu menyelesaikan pendidikan tingginya dengan predikat wisudawan terbaik.
Selama menjadi mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNAIR ia cukup cekatan dalam mengatur timeline perkuliahan.
“Semester 1,2 saya gunakan untuk beradaptasi dengan lingkungan kampus. Aktif di organisasi Mapanza, AUBMO (Organisasi Bidikmisi UNAIR), selanjutnya berusaha aktif di luar kampus,” ungkap dia.
Pada tahun 2015 Syam nuga pernah menjadi koordinator VEDHA (Viva Education of Drugs and HIV-AIDS) Jawa Timur. Sementara pada semester akhir masa kuliahnya dihabiskan dengan mengikuti berbagai lomba. Syam berpendapat dengan mengikuti berbagai lomba ia bisa menyalurkan ide dan gagasannya.
Misalnya dalam lomba debat, Syam memiliki ketertarikan sendiri untuk lomba satu ini. Menurut dia, melalui lomba debat, ia mengerti bagaimana cara mengungkapkan pendapat dan argumen.
“Saat debat kan dilihat banyak orang dan dewan juri jadi harus bisa ngomong santun, menarik, dan memberikan solusi untuk permasalahan yang sedang diperdebatkan. Itu membuat saya ketagihan. Bagaimana saya bisa meyakinkan orang lain bahwa solusi yang saya tawarkan adalah solusi terbaik,” tutur pemiliki IPK 3.90 ini.
Kendati mendapat predikat mahasiswa terbaik, tak lantas membuat Syam berpuas diri. Anak pertama dari pasangan Sutrisno dan Erna bermimpi bisa melanjutkan S2 nya ke Swedia.
“Ada universitas impian saya disana. Lund University yang saya ingin ambil dengan studi tentang pembangunan,” lanjut Syam.
Syam tak menampik, jika prestasinya sebagai mahasiswa terbaik juga membuat Rektor Unair, Prof Nasih terkagum. Ia mengaku jika pihaknya juga membuka berbagai peluang yang mungkin bisa ia ambil. “Tawaran pak rektor untuk studi di S2 adalah kehormatan luar biasa bagi saya. Insha Allah akan saya pertimbangkan,” tandas mahasiswa Bidikmisi ini. [ina]

Tags: