Keterbatasan SDM Tak Jadi Halangan

Brigjen Pol Idris Kadir

Brigjen Pol Idris Kadir
Status darurat narkoba di Indonesia membuat Badan Narkotika Nasional (BNN) gencar melakukan pencegahan dan pemberantasan narkoba. Namun hal tersebut tidak didukung dengan SDM (sumber daya manusia) dan sarana prasarana yang mendukung tugas dari BNN beserta BNNP jajaran.
Hal itu juga dirasakan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur. Di tengah permasalahan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di Jatim yang prevalensinya tinggi. BNNP Jatim beserta BNN Kota harus memaksimalkan SDM maupun sarana prasarana dalam menekan prevalensi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di Jatim.
Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Idris Kadir mengakui keterbatasan SDM memang dirasakan BNN pusat. Khususnya di tingkat BNN Provinsi dan BNN Kota. Memang komposisi pegawai di BNNP ini jauh dari rata-rata yang ditetapkan, hanya terpenuhi sekotar 25% sampai 20%. Bahhkan sangat meprihatinkan, ada tingkat BNNK yang pegawainya hanya tiga orang saja.
“Demikian pula dengan sarana prasarana. Karena memang lembaga ini masih muda, tentunya menghadapi beberapa hambatan. Dengan keterbatasan ini, kita berusaha bersinergi dengan satuan-satuan yang terkait dengan tugas pokok BNN, dalam hal pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan,” ungkapnya.
Alumnus Akpol 1988 ini mengaku tugas BNN yaitu mengambil bagian tugas-tugas instansi Pemerintah. Seperti lembaga kepolisian tetap menangani tugas pemberantasan atau penegakan hukum. Sebagian diambil alih oleh kepolisian atau diberikan kewenangan oleh BNN.
Diungkapkan kepada Bhirawa, itu dimaksudkan karena memang kepolisian tugas pokoknya begitu besar dalam masalah keamanan. Sehingga fokus untuk menangani kasus narkotika perlu diperkuat, sehingga dibentuklah lembaga BNN.
Dengan keterbatasan yang ada, pihaknya pun berharap adanya sinergitas seluruh instansi dan stakeholder terkait. Terutama dalam hal pencegahan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba yang ada di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur.
“Kita harapkan semuanya bersinergi. Karena kalau tidak ditangani secara bersama-sama, lambat laun prevalensi akan naik lagi dan kita tidak tahu ke depannya akan bagaimana,” harapnya.
Demi tercapainya optimalisasi sinergitas, mantan Kepala BNNP Sulsel ini segera menggandenh instansi terkait. Diantaranya seperti TNI, Polri, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan seluruh stakeholder serta seluruh elemen masyarakat.
Terutama dalam hal pencegahan. Pihaknya menegaskan hal ini terkait bagaimana membangun relawan atau Satgas di masing-masing organisasi Pemerintahan maupun lembaga masyarakat. Tugasnya membangun ketahanan dalam lingkungan mereka, yakni ketahanan dari bahaya narkoba.
“Ketahanan terhadap bahaya narkoba ini bisa dilakukan di lingkungan kerja, lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga. Itu yang harus dilakukan sejak dini,” pungkasnya. [bed]

Rate this article!
Tags: