Ketika Agama Hanya Sekadar Diperdebatkan

Oleh :
Vernita Barokah
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

Agama merupakan suatu pedoman yang digunakan manusia dalam melaksanakan suatu kehidupan di dunia. Agama berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “a” yang berarti tidak dan “gama” yang berarti kacau. Dapat kita artikan sendiri bahwa agama merupakan suatu aturan yang membuat kehidupan manusia tidak kacau atau bisa dikatakan suatu aturan yang membuat hidup manusia menjadi teratur dan tentram. Semua orang mayoritas pasti mempunyai agama meskipun agama orang satu sama lain berbeda.
Di Indonesia ada 6 agama yang telah mendapatkan pengakuan secara resmi. Pada era Order Baru, Agama yang diakui oleh Pemerintah Indonesia hanya 5 yakni Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha. Tetapi setelah era reformasi, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 6/2000, pemerintah mencabut larangan atas agama, kepercayaan dan adat istiadat Tionghoa. Keppres No.6/2000 yang dikeluarkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid ini kemudian diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Agama Republik Indonesia Nomor MA/12/2006 yang menyatakan bahwa pemerintah mengakui keberadaan agama Kong Hu Cu di Indonesia. Agama Islam merupakan agama yang mayoritas dianut oleh orang Indonesia. Kebetulan saya merupakan warga Indonesia beragama Islam yang lumayan mengetahui apa saja yang diajarkan agama islam untuk umat manusia.
Menurut saya bukan hanya agama islam yang mengajarkan tentang kebaikan, tetapi kelima agama yang lainpun pasti mengajarkan tentang kebaikan. Pada jaman sekarang, kenapa masih banyak manusia yang berbuat keburukan seperti korupsi, perselingkuhan, kriminal dan keburukan yang lainnya ? Kebanyakan orang lebih mementingkan perdebatan masing-masing agama tetapi belum sepenuhmya menerapkan apa yang diajarkan. Korupsi sekarang semakin merajalela apalagi di Negara Indonesia saat ini. Dalam Liputan6.com, New York tanggal 25 Januari 2017 menyatakan bahwa Indonesia berada diurutan 13 se-Asia Pasifik dan 90 dari 176 negara. Dalam berbagai surat yang terkandung dari semua kitab agama dijelaskan bahwa korupsi merupakan suatu tindakan yang melanggar agama yang pastinya haram untuk dilakukan. Tidak hanya korupsi yang merajalela di Indonesia, tetapi tindakan kriminal juga semakin sering dalam beberapa tahun ini seperti kasus pencurian, tindakan asusila, begal, serta penganiayaan. Penganiayaan terhadap anak juga semakin marak terjadi sampai mengakibatkan anak tersebut meninggal dunia. Tidak sedikit yang menjadi pelaku pembunuhan terhadap anak adalah orang tuanya sendiri. Apakah orang tua yang melakukan hal tersebut tidak mempunya hati nurani ?
Dalam pepatah mengatakan ” kasih sayang orang tua (ibu) sepanjang masa” masih berlakukah pepatah tersebut? Meskipun dalam beberapa kasus menjelaskan sebab dari tindakan yang dilakukan orang tua tersebut adalah keterbelakangan ekonomi, sebagai manusia yang mempunyai akal dan hati pasti tidak tega melakukan hal yang telah melanggar hukum dan pastinya agama. Ingatlah bahwa Tuhan adalah adil serta semuanya merupakan titipan yang harus dijaga.
Dapat saya katakan manusia jaman sekarang memang mempunyai agama masing-masing yang pastinya mengajarkan tentang kebaikan, tetapi mereka hanya membuat agama tersebut sebagai tudung atau hanya sekedar punya saja tetapi tidak menerapkan apa yang diajarkan didalamnya. Manusia jaman sekarang lebih mementingkan duniawi saja seolah-olah hidup selamanya tidak mengalami kematian. Semua orang nanti pastinya akan mengalami kematian hanya saja tidak mengerti kapan kematian tersebut menjemputnya.
Disini saya hanya melihat kondisi ketentraman Negara Indonesia yang semakin hari orangnya semakin sibuk dengan urusan duniawi yang tanpa sadar telah melanggar aturan-aturan yang berada di dalam agama mereka masing-masing, apakah orang-orang yang berada di negara lain sama ? Memang sifat manusia berbeda-beda tergantung orangnya sendiri menghadapi dunia yang tentunya banyak hal-hal menarik untuk dilakukan baik benar atau salah. Saya pun pernah melanggar aturan di dalam agama islam karena tidak mungkin manusia mempunyai hati seperti malaikat yang sempurna, tetapi yang saya lihat akhir-akhir ini yang terjadi di lingkungan masyarakat sangat tidak wajar bahkan dapat dikatakan sudah tidak mempunyai akal untuk berpikir.
Manusia yang benar-benar beragama secara tidak langsung mempunyai kehidupan yang tentram dan damai karena setiap agama pasti mengajarkan yang namanya ikhlas dan sabar. Contohnya jika seseorang sedang diuji oleh Tuhan mempunyai kehidupan menengah kebawah dan menjalankannya tetap ikhlas dan sabar mereka akan mencoba menerima serta mencari jalan keluar agar tidak tetap dalam posisi tersebut apalagi manusia dibekali akal yang pastinya dibuat untuk berpikir.
Dalam persoalan yang sama ketika manusia sedang diuji oleh Tuhan mempunyai kehidupan menengah kebawah dan tidak menerapkan agama yang dianutnya, mereka akan berbuat tindakan apapun demi merubah posisi tersebut meskipun melanggar aturan yang ada didalam agamnya seperti tindakan kriminal, korupsi, dll yang menyebabkan kehidupan diantara manusia menjadi tidak aman. Akibat yang terjadi tidak hanya kriminal saja, tetapi nantinya mereka terbiasa melakukan hal buruk lainnya serta mereka tidak akan mempunyai prinsip untuk berusaha melakukan sesuatu agar kehidupan mereka menjadi lebih baik. Hal tersebut terjadi karena mereka terbiasa mendapatkan sesuatu tanpa melakukan usaha yang membutuhkan suatu perjuangan. Jika semua masyarakat yang melakukan suatu kehidupan di dunia tanpa berdasarkan atau berpedoman terhadap agama (masing-masing), apa jadinya nanti dunia ini ?
Saya berharap kepada semua masyarakat yang tentunya mempunyai agama masing-masing menggunakan betul ajaran-ajaran yang sudah tercantum didalam kitab mereka.
Perdebatan masing-masing agama hanya membuat perpecahan satu sama lain, seharusnya saling mendukung agar semakin bersatu. Jika semua masyarakat menjadikan agamanya sebagai pedoman secara tidak langsung kehidupan akan menjadi tertib dan damai. Masyarakat juga harus saling mendukung satu sama lain meskipun agama mereka berbeda-beda sesuai semboyan bangsa Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika.

———- *** ———–

Tags: