Ketimpangan Gender Masih Terjadi di Sidoarjo

30-ali imron-2Sidoarjo, Bhirawa
Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa perempuan dan laki-laki sebagi warga negara RI, punya hak dan kewajiban yang sama di segala aspek kehidupan.
Tapi nayatanya, ketidakadilan dan ketidaksetaraan itu, masih jelas dapat dilihat bila dicermati dari angka Indek Pembangunan Manusia (IPM), Indek Pembanguna Jender (IPJ) dan Indek Pemberdayaan Gender (IDJ).
Khusus di Kab Sidoarjo pada tahun 2012,  IPM telah mencapai angka sebesar  77,57 %, IPJ  67,89 % dan IDJ 63,40 %. ”Perbedaan angka IPM, IPJ dan IDJ itu menandakan masih ada  ketimpangan gender, ini harus jadi perhatian kita bersama, karena pada
dasarnya IPM tidak akan tercapai dengan baik manakala IPJ dan IDJ  tidak terdongkrak untuk naik juga,” tutur Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kab Sidoarjo, Rabu (29/10), disela-sela membuka up grading kepempinan bagi
lembaga/organisasi perempuan se Kab Sidoarjo, di hotel Sinar Delta Mayang, Sidoarjo.
Karena itu menurutnya, kualitas perempuan harus dibenahi pada seluruh  aspek kehidupan,  mulai terkecil dari rumah tangga sampah di ranah publik. Menurutnya itu akan bisa saling terkait dan jadi mata rantai dalam meningkatkan kualitas gender.
” Saya sebagai pribadi dan kedinasan,  sangat mendukung bila ada upaya pihak yang memberi peluang seluasnya terhadap perempuan dalam sambil peran dalam pembangunan, karena itu  perempuan tidak selayaknya  lagi dipeta-petakan dari kehidupan sosial, apalagi diperlakukan
diskriminatif dalam konteks bermasyarakat berbangsa dan bernegara,”paparnya.
Tentang kondisi di Sidoarjo sendiri, kata Imron, peran perempuan di rana publik, memang perlu dipertajam dan dipacu  lagi khusus pencapaian indek pemberdayaan gender (IDJ) yang sebesar 63, 40 % tadi. Misal dengan keterwakilan perempuan di legislatif.
Dalam hasil Pileg tahun 2014 ini masih angkanya masih 14 % yaitu 7 orang, dari 50 anggota DPRD di Sidoarjo.
Dalam kegiatan yang diikuti lembaga /organisasi perempuan se Sidoarjo itu,menurut Imron,  ini jelas masih belum memenuhi quota 30 % seperti yang diharapkan. Tapi menurutnya,  masih ada persiapan dan peluang 5 tahun kedepan untuk capai 30 % yang diharapkan.
” Mudah-mudahan kedepan peranan perempuan lebih adil dan setara dengan laki-laki, agar kaum perempuan bisa meningkatkan kualitas dalam lembaga/organisasi, dalam rumah tangga dan maupun ranah publik,” pungkasnya. (ali)

Keterangan Foto : Ali Imron

Tags: