Ketua DPR RI: Penyusunan Protokol New Normal Jangan Terburu-buru

Ketua DPR RI Puan Maharani.

Jakarta, Bhirawa.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah agar rencana untuk melaksanakan protokol Tatanan Baru atau New Normal, perlu dipastikan terlebih dulu berbagai rinciannya, agar produktif dan aman dari pandemi Covid-19. Jangan sampai teknis protokolnya disiapkan secara terburu-buru, sehingga tidak matang dan malah memunculkan kebingungan baru bagi masyarakat.
“Protokol kehormatan baru, tentu akan berbeda-beda bagi setiap jenis kegiatan  atau lokasi. Contohnya protokol di pasar, di pusat perbelanjaan, di sekolah, di tempat kerja atau tempat umum lainnya, akan memiliki variasi-nya masing-masing. WHO sendiri telah menyusun beberapa pertimbangan bagi negara negara, sebelum menerapkan kehidupan normal baru. Seperti kemampuan mengendali kan transmisi virus Covid-19. Kemudian kemampuan RS untuk menguji, mengisolasi, serta menangani tiap kasus dan melacak tiap kontak,” pesan Puan Maharani. 
Disebutkan, selain itu, kajian kajian ilmiah sebelum penerapan kehormatan baru, harus dilakukan secara mendalam sebagai acuan pengambilan kebijakan. transparan data menjadi penting, sebab pemerintah perlu menjelaskan kepada rakyat. Saat ini posisi Indonesia tepatnya ada dimana, dalam kurva pandemi Covid-19. Serta bagaimana prediksi perkembangannya kedepan. Sehingga rakyat mengetahui jelas, mengapa disusun protokol kehormatan baru.
Menurut Puan, dalam protokol kehormatan baru, harus ada skenario dan simulasi apa yang harus segera dilakukan. Jika baru tiba-tiba ada gelombang baru penyebaran virus Corona. Harus benar-benar lengkap, rincian antisipasi dan langkah langkahnya. Termasuk pihak mana saja yang betnaggungjawab atas setiap tindakan. Semuanya nanti, harus dilakukan secara disiplin. baik dari aparat pemerintah yang mengawasi maupun juga disiplin dari warga. [ira]

Tags: