Ketua DPRD Armuji Nilai Pemkot Surabaya Arogan terhadap Seniman

Para Seniman melakukan demo terhadap Pemkot Surabaya di DPRD Surabaya

DPRD Surabaya, Bhirawa
Ketua DPRD Kota Surabaya, Armuji menilai, tindakan Pemkot Surabaya sangat arogan dengan mengambil alat musik gamelan milik pekerja seni di Taman Hiburan Rakyat (THR).
Hal ini diungkapkan Armuji saat menerima perwakilan Komunitas Seniman THR, saat demo di gedung DPRD Kota Surabaya, Jumat (17/05/19)
Armuji menjelaskan, banyak keluhan dari pekerja seni di THR mulai seniman wayang, ludruk, ketoprak yang menolak direlokasi karena THR memang sudah menjadi ikon pertunjukkan seni dan budaya di Surabaya.
“Apalagi dengan diambilnya gemelan pekerja seni, ini jelas merupakan penindasan seniman yang dilakukan oleh Disparta Kota Surabaya,” tegas Armuji.
Armuji sangat menyayangkan tindakan Pemkot Surabaya yang mengambil gamelan di THR. Pemkot, ujar Armuji, jelas tidak mengerti kondisi para pekerja seni di THR dimana mereka masih tetap berkarya meski tidak ada dukungan keuangan sepeserpun dari Pemkot, dalam hal ini Disparta Kota Surabaya.
“Dalam waktu dekat Disparta Surabaya akan kami panggil, karena sewenang-wenang mengambil aset peralatan seniman THR yaitu, gamelan,” tegas Armuji.
Sementara itu Sekretaris Kesenian Irama Budaya Sinar Nusantara, Meymura mengatakan, kita mengadukan pengambilan gamelan oleh Pemkot ke dewan, karena tindakan ini sudah tidak bisa ditolelir lagi.
Meymura menjelaskan, awal bulan Mei ada oknum petugas Pemkot dalam hal ini Disparta Kota Surabaya telah mengambil alat musik gamelan milik pekerja seni dengan alasan yang tidak jelas. Untuk itu, kami berharap dewan bisa membantu seniman THR ini, agar Pemkot Surabaya tidak arogan.
“Pemkot Surabaya sudah arogan dengan seniman,” ungkap Meymura. [dre]

Tags: