Ketua DPRD Bondowoso Pimpin Konvoi Setia NU-NKRI

Ketua DPRD Bersama Ribuan Warga NU yang terdiri dari para Kepala Desa, Perangkat, Camat serta Masyarakat Umum yang berkonvoi keliling Bondowoso. (Samsul Tahar/Bhirawa)

(Tolak Paham Radikal Kampanyekan ‘Jas Hijau’ )
Bondowoso, Bhirawa
Ketua DPRD Bondowoso H Achmad Dhafir memimpin langsung ribuan warga nahdliyin di Bondowoso dengan menggunakan sepeda motor melakukan ‘Konvoi Kesetiaan Kepada NU dan NKRI’, konvoi motor tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Harlah NU ke 94.
Guna mengamankan kegiatan tersebut, ratusan personel Polres Bondowoso dan Polsek jajaran dan dibantu oleh TNI, Dishub dan Satpol PP melaksanakan pengamanan dan pengawalan peserta Kegiatan konvoi yang berlangsung sejak 08.00 WIB tersebut dimulai dari wisma Ketua DPRD Bondowoso, selanjutnya bergerak menuju Poncogati – Curahdami – Nangkaan – Pujer – Wonosari – Klabang – Prajekan, dan finish di PP Darul Falah, Kec. Cermee yang merupakan kediaman Ketua Tanfidziyah PCNU Bondowoso.
Menurut Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso, Ahmad Dhafir, kegiatan konvoi tersebut bertujuan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat tentang ancaman serta bahaya gerakan terorisme dan radikalisme. “Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa hari ini negara kita sedang diincar oleh kelompok-kelompok intoleran, yang ingin mengubah paham negara kita menjadi negara Islam,” kata Dhafir.
Padahal, lanjut dia, negara ini didirikan oleh para ulama, tidak dengan mudah. Para ulama, termasuk pendiri Nahdlatul Ulama, telah berkorban demi merebut dan memperjuangkan kemerdekaan bukan untuk sekelompok orang dan sudah bersepakat menjadikan Pancasila sebagai Dasar Negara.
“Kalau kemudian sekarang ada sekelompok organisasi yang ingin mendirikan negara Islam dan menerapkan sistem syariat Islam, maka perlu dipertanyakan jiwa nasionalismenya. Makanya baca sejarah bagaimana bangsa ini didirikan,” kata dia.
Sesampainya di PP Darul Falah Cermee mereka disambut langsung ketua PCNU Bondowoso KH Abdul Qodir Syam dengan disediakan konsumsi untuk sedikitnya 2500 peserta konvoi. Di Halaman PP Darul Falah ini mereka berikrar setia pada NU dan NKRI dengan menyayikan lagi Indonesia Raya, serta beberapa lagu perjuangan lain, bahkan lagu Ya Lal Wathan ciptaan KH Wahab Hasbullah sebagai lagu heroik bukti Cinta Tanah Air dinyanyikan dengan penuh semangat.
Dalam Sambutannya KH Qodir Syam mengaku berterima kasih atas dukungan semua pihak dalam kegiatan tersebut, ini menurutnya salah satu bukti bagi para Kepala Desa, Perangkat Desa dan para Camat serta masyarakat umum yang hadir, jika mereka paham sejarah jika para ulama ikut berperan aktif mendirikan bansa Indonesia dengan mengorbankan harta bahkan nyawa. “Kita siapa?,” Tanya KH Qodir. “Warga NU,” Jawab Hadirin. “NKRI?,” tanya KH Qodir lagi.  “Harga Mati,” jawab hadirin lagi.
Maka menurut KH Qodir, dengan menyuarakan “Jas Hijau” yang merupakan singkatan dari Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama menurut KH Qodir sangat tepat untuk terus disuarakan.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan Tausiyah yang dilakukan oleh KH Mas Faqih Ali dari Situbondo yang menyampaikan sejarah perjuangan para Ulama NU dalam masa penjajahan hingga kemerdekaan RI. “Beliau para ulama memang tidak meminta dikenang apalagi balasan, tapi jangan hilangkan jasa mereka untuk NKRI,” katanya.
Acara yang juga dihadiri jajaran pengurus NU Bondowoso itu tampak semakin meriah karena beberapa hiburan diantaranya Drum Band dari Banser Bondowoso serta tim hadrah dari PP Darul Falah. Acara ditutup dengan doa oleh Syuriah PCNU Bondowoso KH Junaidi Mu’thi. [har]

Tags: