Ketua DPRD Bondowoso Wisuda Siswa LP Ma’arif

Prosesi-Wisuda-oleh-Sekda-dan-Ketua-LP-Maarif.

Prosesi-Wisuda-oleh-Sekda-dan-Ketua-LP-Maarif.

Bondowoso, Bhirawa
Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso Drs H Hidayat MSi bersama ketua DPRD H. Achmad Dhafir mewisuda sekitar 547 siswa Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif di Pendopo Kabupaten Bondowoso, Minggu (14/6) siang sekitar pukul 11.00. Wisuda keempat kalinya ini rencananya akan dihadiri oleh Bupati Bondowoso Drs H amin Said Husni. Namun, karena ada Acara mendadak di Jakarta akhirnya tidak bisa hadir. Namun demikian, Bupati menitipkan pesan ke Sekda Hidayat agar pendidikan terus dilanjutkan.
“Memang rencananya Bupati mau hadir ke tengah kita dan akan mewisuda, tetapi karena ada agenda mendadak di jakarta, beliau hanya titip salam dan berharap pendidikan terus dilanjutkan demi masa depan bangsa, serta menghindari Pernikahan dini,” kata Sekda dalam sambutannya.
Hadir dalam acara itu, ketua Dewan Pendidikan Bondowoso, M. Syaeful Bahar, M. Si yang juga ketua LP Ma’arif, Ketua DPRD Bondowoso, H. Achmad Dhafir, Ketua PC NU, KH. Abdul Qadir Syam, Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Drs. H. Hidayat, M. Si serta sejumlah tokoh masyarakat dan juga wali siswa.
Sekda mengaku sangat bangga dan menyambut kegiatan yang merupakan kali keempat itu diselenggarakan di Pendopo. “LP Ma’arif memang sudah sepatutnya mendapatkan perlakuan seperti ini sekaligus untuk meneguhkan peran kaum NU. Sebab, selama ini NU sudah banyak memberikan dan menjadi salah satu pilar yang sangat menentukan arah perjuangan bangsa Indonesia,” katanya.
Sekda menambahkan bahwa Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) merupakan aparat departentasi NU yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan pendidikan Nahdlatul Ulama, yang ada di tingkat Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan Pengurus Majelis Wakil Cabang. “Saat ini kita sudah memiliki SMA NU Unggulan yang diharapkan menjadi pusat pendidikan menengah bagi warga NU, agar kita bias menghindari pernikahan dini demi meningkatkan kualitas SDM warga NU,” katanya.
Sementara itu Ketua DPRD Bondowoso H Achmad Dhafir dalam sambutannya mengungkapkan jika dalam APBD 2015 di Bondowoso, alokasi anggaran untuk keagamaan lebih ditekankan, karena memang APBD boleh dialokasikan untuk kegiatan keagamaan, dia juga mengungkapkan jika  selama ini pemerintah telah memberikan banyak bantuan di antaranya adalah Bos dan Bosda Madin serta kegiatan yang bersifat pembinaan. “Jadi tidak ada dikotomi antara negeri dan swasta,” katanya.
Sementara itu Ketua PCNU KH Abdul Qadir Syam dalam sambutannya mengungkapkan jika produk lembaga pendidikan ma’aarif tidak diragukan lagi, hal ini menurutnya saat ini jabatan-jabatan penting sudah dipegang oleh para kader santri tersebut mulai dari jabatan ketua DPRD, Bupati, hingga beberapa jabatan strategis di Bondowoso. “Ini merupakan bukti agar masyarakat tidak ragu memilih untuk mendidik anaknya pada Lembaga Pendidikan Ma’aarif,” katanya.
Sementara itu, menurut Syaeful Bahar, cita-cita wisuda bersama itu merupakan salah satu agenda LP Ma’arif sebaba, selama ini lembaga LP Ma’arif yang ada di pinggiran itu yang memang keberadaannya wajib ada dan tidak boleh mahal.
Sebab mereka adalah komponen masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi. Lawan LP Ma’arif itu bukan pendidikan negeri tetapi adalah kesadaran pada tingkatan orang tua yang beranggapan bahwa mereka yang memiliki anak perempuan dan sebaiknya cepat dinikahkan, bagi yang memiliki anak pria adalah bagaimana mereka bisa cepat bekerja.
“Ini yang kita lawan. Kita beri pelayanan maksimal. Semua kita tanggung, termasuk buku dan baju mereka. Ini menjadi kesempatan bagaimana mereka nantinya mendapatkan beasiswa. Dan Bupati sepakat dengan hal ini,” katanya.
“Dengan ditempatkannya wisuda di Pendopo ini adalah sebagai alat kampanye pada masyarakat agar mereka menyekolahkannya di LP Ma’arif sekaligus sebagai motivasi bagi mereka. Masa depan mereka nantinya menjadi tanggungjawab bersama. Di LP Ma’arif penekannya bukan life skill, tetapi pemahaman dasar. Tingkah laku mereka,” katanya.
Sedangkan kegiatan itu, kata Syaeful Bahar hampir seluruhnya ditanggung oleh Bupati, mulai dari konsumsi, baju dan sebagainya. “Memang ada swadaya. Dan masa depan mereka nanti, setiap lembaga nantinya memiliki badan usaha,” katanya.
Menurut Bahar dalam wisuda yang berjumlah 547 orang kali ini berasal dari seluruh lembaga pendidikan yang ada dibawah naungan Ma’arif mulai dari SD, SMP, MTs, SMK dsn MA dengan rincian 263 orang laki-laki dan 284 Perempuan. [har]

Tags: