DPRD-Bupati Bondowoso Kumpulan Ratusan Kades

Tampak-Bupati-dan-Ketua-DPRD-Khustyuk-mendengarkan-siraman-rohani-KHR-Kholil-Asad.

Tampak-Bupati-dan-Ketua-DPRD-Khustyuk-mendengarkan-siraman-rohani-KHR-Kholil-Asad.

Bondowoso, Bhirawa
Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo, Situbondo, RKH Kholil As’ad Syamsul Arifin menghadiri acara buka bersama dengan seluruh Kepala Desa (Kades) di wisma Ketua DPRD Bondowoso, Senin kemarin. Dalam kesempatan itu, hadir pula Bupati Bondowoso, Drs. H, Amin Said Husni bersama Ketua DPRD Bondowoso, H. Achmad Dhafir, Ketua Fraksi PKB Bondowoso, H. Tohari, S. Ag, Sekda Bondowoso, Drs. H. Hidayat, M. Si serta sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Bondowoso.
RKH. Kholil hadir di tengah-tengah para kepala desa sesaat sebelum buka puasa. Usai berbuka, mereka kemudian melaksanakan solat Maghrib berjama’ah, RKH. Kholil kemudian memberikan siraman rohani kepada para Kepala Desa.
Kata dia, para pemimpin dimuka bumi ini berada dalam naungan Allah. Sebagai pemimpin, mereka harus melaksanakan tugas-tugas mereka sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Sebab, menjadi pemimpin itu bukan merupakan nikmat melainkan amanah. “Menjadi pemimpin itu bukan ni’mat melainkan amanah yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah,” ujarnya.
Kata RKH. Kholil, Kepala Desa memiliki tanggungjawab yang besar untuk membawa masyarakat di tingkat desa ke arah yang lebih baik. Ia lalu mencontohkan salah satu sahabat nabi yakni Sayyidina Umar R.A dimana Sayyidina Umar dahulu tidak mau menjadi pemimpin atau khalifah, sebab tanggung jawab sebagai khalifah sangatlah besar. Namun Sayyida Umar kemudian menerima jabatan itu setelah mendapatkn nasihat dari Abu Bakar bahwa jabatan khalifah nantinya harus dijadikan sarana memperberat timbangan amal baik.
RKH Kholil juga memberikan contoh lain dalam Alquran yakni dalam surat Al-Fatihah di mana Allah SWT menempatkan kalam “Maliki Yau Middin” tidak dalam kalam awal melainkan mendahuluinya dengan kalimat bismillah dan sifat-sifatnya yakni Arrahman dan Arrahim.
“Artinya, Allah itu memberikan kenimatan yang luar biasa pada manusia tanpa melihat agamanya. Baru setelah itu ia mengakui bahwa ia adalah Tuhan alam semesta. Sama halnya dengan Kades, seharusnya sebelum mengakui sebagai Kepala Desa, ia seharusnya memberikan kebaikan, menunjukkan kinerja yang baik pada masyarakat, merangkul semua rival-rivalnya, setelah itu ia layak mengakui sebagai Kades yang memimpin desa,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Bondowoso, H. Achmad Dhafir dalam kesempatan itu juga mengharapkan agar Kepala Desa nantinya harus mampu mengelola APBDes. Ia juga berharap kepala desa mengalokasikan kegiatan pengajian setidaknya satu bulan sekali di balai desa. Hal tersebut penting sebagai salah satu syiar islam dan juga mensosialisasikan kinerja desa.
Hal senada juga dikemukakan Bupati. Ia berharap Kepala Desa bekerja dengan baik, tidak memecat perangkat tanpa melalui prosedur yang benar. “Kami harapkan agar kepala desa bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah ada,” katanya.
Senada dengan Achmad Dhafir, Bupati Amin Said Husni dalam sambutannya mengingatkan kepada para Kepala Desa untuk hati-hati dalam menggunakan uang Negara, karena setiap rupiah yang digunakan pasti dimintai pertanggung jawaban dalam bentu SPJ.
Sehingga Bupati berharap para Kepala Desa tidak terlena dengan besarnya anggaran yang dialokasikan untuk desa baik dari APBn maupun APBD, sehingga nantinya akan menjerumuskan bukan malah membantu pembangunan desa. “Jadi saya berharap sebaiknya hati-hati, dari pada nantinya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Bupati mengingatkan ratusan Kades se-Bondowoso. [har]

Tags: