Ketua DPRD Jatim Lepas Pawai Budaya Religi Hari Santri

Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Semarak peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober mulai terasa di beberapa daerah di Indonesia. Di Pacitan, Jawa Timur, ribuan warga NU mengawali rangkaian peringatan hari santri dengan melakukan Pawai Budaya Religi,  Minggu pagi (16/10).
Pelepasan pawai dilakukan di halaman Pesantren Nahdlatussubban, Arjowinangun. Rombongan pawai dilepas oleh Ketua DPRD Jawa Timur, M. Halim Iskandar.Disaksikan oleh jajaran pengurus PCNU Pacitan.
Rombongan pawai melewati jalan protokol menuju alun-alun Pacitan. Ribuan massa yang terdiri dari MWCNU se-Pacitan, anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) dan badan otonom NU lainnya dengan semangat melantunkan shalawat dan sesekali meneriakkan yel-yel, seperti “Dari Santri untuk negeri”.
Personel keamanan Polres Pacitan dibantu anggota Banser terpaksa melakukan sistem buka tutup kendaraan, pada jalur yang dilalui peserta pawai. Sepanjang jalan yang dilalui peserta pawai, masyarakat Pacitan tampak antusias menyambutnya hingga rombongan sampai alun-alun kota 1001 goa ini.
Sesampainya di Alun-alun Pacitan, peserta pawai disuguhi berbagai macam kesenian budaya asli Pacitan, seperti tarian rontek. Atraksi dari Pagar Nusa juga turut ditampilkan dalam acara ini.
Ketua DPRD Jawa Timur, H. Halim Iskandar sangat mengapresiasi pawai budaya religi yang diiluti oleh ribuan warga NU ini. Menurutnya dengan maraknya budaya asing yang masuk di Indonesia umumnya, dan Jatim khususnya lambat laun akan mengkikis budaya yang ada. Artinya dengan menghidupkan kembali budaya daerah diharapkan bangsa Indonesia mampu mengenal budayanya sendiri yang lebih santun.
“Kami sangat mengapresiasi penampilan budaya asli Pacitan. Ini menandakan ditengah maraknya budaya sing di Indonesia, ternyata bangsa kita bisa mengimbangi dengan ditampilkan kebudayaan tradisional yang cukup apik dan menarik. Diharapkan generasi bangsa tetap menghidupkannya sebagai ciri khas bangsa,”tegas politisi asal PKB.
Sementara itu, selain pawai budaya religi, Panitia hari santri nasional Kabupaten Pacitan juga menyiapkan berbagai bentuk kegiatan, seperti Bazar UMKM warga nahdliyin, aksi sosial donor darah, panggung budaya religi soko papat, lomba kajian kitab kuning, lomba cipta puisi dan esai.
Selain itu, pada puncak peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober akan digelar kirab resolusi jihad NU yang dilakukan dengam dengan jalan kaki dari Pesantren Tremas menuju alun-alun Pacitan, Pembacaan 1 Miliar kali shalawat nariyah, apel dan kirab hari santri serta pagelaran wayang kulit bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). [cty]

Tags: