Ketua DPRD Keliling Desa Ingatkan Bahaya Komunis

Ketua-DPRD-Kampanye-anti-Komunis-ke-Desa-Desa.

Ketua-DPRD-Kampanye-anti-Komunis-ke-Desa-Desa.

Bondowoso, Bhirawa
Ketua DPRD Bondowoso H. Achmad Dhafir saat ini intens berkomunikasi dengan Warga Desa melalui gerakan Solawat Nariyah, dalam acara itu ketua DPRD juga mengingatkan bahaya paham komunisme yang pada masa lalu pernah merencanakan kudeta dalam rangka merubah paham Negara menjadi paham komunis.
Hal ini sebagaimana disampaikan Ketua DPRD H Achmad Dhafir dalam acara yang dihadiri Ratusan warga Desa Mengok, Kecamatan Pujer secara kompak mendatangi kantor Balai Desa Mengok, Kecamatan Pujer untuk menghadiri acara kegiatan rutin pembacaan solawat Nariyah kemarin malam.
Kehadiran Ketua DPRD Bondowoso ini disambut suka cita masyarakat. Kepala Desa Mengok, Kecamatan Pujer, Hanafi yang juga ketua Sentra Komunikasi Kepala Desa (SKAK) Bondowoso mengaku bahwa solawatan di Desa Mengok, Kecamatan Pujer sudah berjalan cukup lama dan sudah menjadi tradisi masyarakat desa setempat. Bahkan, banyak orang yang rela memberikan makanan dan minuman secara gratis setiap pelaksanaan pengajian.
“Pembacaan solawat nariyah di desa kami sudah lama dan sudah menjadi tradisi. Namun kali ini berkenan hadir Ketua DPRD Bondowoso. Kami juga ingin agar bacaan solawat nariyah ini terus berjalan dan semakin baik ke depan,” katanya.
Ketua DPRD Bondowoso, H. Achmad Dafir mengatakan bahwa warga membaca solawat nariyah sebanyak 4444 kali. Kata dia, ada nuansa berbeda ketika solawat dibacakan dib alai desa yakni adanya nur atau cahaya yang akan menaungi masyarakat dan tempat yang dibacakan solawat.
“Itulah sebabnya kenapa kita sarankan membaca solawat dibalai desa, tujuannya adalah kami berharap barokah dan perlindungan serta syafa’at Rasulullah agar nantinya para pemimpin desa ini semakin baik dan warga desa diberikan kemudahan dalam segala urusan,” katanya.
Dafir menjelaskan bahwa salah satu upaya untuk mewujudkan visi dan misi Bupati Bondowoso, Drs. H. Amin Said Husni dan Wakilnya, KH. Salwa Arifin adalah terwujudnya masyarakat beriman, berdaya dan bermartabat adalah dengan cara membumikan solawat nabi. Pemerintah Bondowoso bahkan menyarankan setiap desa mengalokasikan anggaran untuk kegiatan pembacaan solawat nabi ini melalui APBDes tahun 2015 agar setiap desa menghadiri acara pembacaan solawat nabi di kantor desa dalam setiap bulannya.
“Mudah-mudahan dengan adanya pembacaan solawat, kita mendapatkan syafa’at nabi Muhammad serta diberi kemudahan dalam menjalani kehidupan. Tujuan pembacaan solawat ini juga untuk merekatkan tali persaudaraan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut selain mengingatkan tentang berbagai bahaya adanya paham yang berpotensi memecah persatuan dan kesatuan bangsa, ketua DPRD juga mengingatkan pada warga desa untuk meningkatkan semangat gotong royong yang menjadi cirri khas bangsa Indonesia.
Karena sesuai visi dan misi Presiden Jokowi akan menjadikan Desa sebagai pusat pembangunan Indonesia dengan menggelontorkan anggaran Triliunan Rupiah tentunya dengan harapan pembangunan dilakukan secara merata dengan focus Infrastruktur jalan dan irigasi serta pemberdayaan masyarakat. “Keinginan Presiden Jokowi adalah menjadikan Desa sebagai pusat pembangunan Indonesia dengan mengutamakan prinsip gotong royong,” katanya. [har]

Tags: