Ketua FKUB Himbau Warga Tetap Jaga Kebhinekaan

Ketua FKUB Kabupaten Lumajang Mohamad Choiri

Lumajang, Bhirawa
Paska pengerusakan sejumlah patung di Pura Mandagiri Semeru Agung, Kecamatan Senduro Lumajang oleh orang yang tidak dikenal pada Minggu (18/2) malam, ditanggapi FKUB dengan imbauan agar warga tidak terprovokasi dan tersulut emosi hingga terbawa menjadi isu SARA. FKUB meminta masyarakat tetap menjaga kerukunan dan kebhinekaan.
Ketua FKUB Kabupaten Lumajang, Mohammad Choiri ketika dikonfirmasi via seluler (19/2) mengharapkan warga tidak membesar besarkan adanya pengrusakan tempat ibadah Pure Mandara Giri Semeru Agung. Tterlebih di tahun politik ini, lanjutnya, Kabupaten Lumajang juga tengah melaksanakan tahapan Pilkada serentak, Pilbup.
Bahkan dalam penjelasannya, Mohamad Choiri tersebut juga menjelaskan bahwa pasca kejadian itu sejumlah tokoh lintas agama, langsung dikumpulkan untuk rapat koordinasi untuk membahas peristiwa tersebut.
” Nggak apa apa, ini peristiwa kecil dan tidak ada masalah karena kita juga telah koordinasi dengan tokoh lintas agama dan tidak ada masalah,” ujarnya.
Meskipun belum bisa menyimpulkan secara jelas tentang motif dibalik peristiwa itu, Choiri menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak dibesar-besarkan secara toleransi keagamaan sambil menunggu penyelidikan dari pihak kepolisian.
Lebih lanjut dikatakan, ditahun politik saat ini segala kemungkinan bisa terjadi termasuk upaya menciptakan suasana tidak kondusif ditengah masyarakat dengan menggulirkan berbagai isu yang bertujuan memecah belah masyarakat.
Akan tetapi melalui keterangannya tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan,dan ketentraman antar pemeluk agama, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa terlebih ditahun politik agar proses Pilkada dapat berjalan dengan lancar.
Sementara itu berdasarkan pengamatan dilokasi Pura Mandara Giri Semeru Agung terdapat tiga patung suci umat Hindu yang dirusak orang tak dikenal yang diperkirakan dilakukan pada Minggu Malam (18/2) oleh pelaku yang hingga saat ini belum diketahui pelaku dan motif perusakan dan maaih dalam penyelidikan Aparat Kepolisian.
Dari lokasi kejadian, polisi telah menggelar olah TKP dan menyita pecahan patung dan sebilah kapak yang digunakan oleh para pelaku yang ketika itu posisinya ditancapkan disalah satu bagian kepala patung tersebut.(Dwi)

Tags: