Ketua Komisi Dewan Surabaya Dipilih Anggota, Bukan Ditunjuk

Dewan SurabayaDPRD Surabaya,Bhirawa
Gonjang ganjing di lingkungan DPRD terkait pembahasan alat kelengkapan dewan terus bergulir tanpa henti, karena sampai hari ketiga, Fraksi Gerindra mengaku masih belum mendapatkan signal untuk diajak bermusyawarah pembentukan alat kelengkapan dewan. Kondisi ini juga terjadi dengan fraksi PKS yang belakangan mengaku tidak pernah diundang atau dilibatkan.
Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya yang kini terpilih menjadi anggota DPRD Surabaya, BF Sutadi menegaskan agar dalam pembentukan alat kelengkapan dewan di DPRD Surabaya mengacu kepada tata tertib Dewan.
Utamanya untuk posisi alat kelengkapan komisi termasuk ketua komisi, menurut Sutadi seharusnya melalui mekanisme  pemilihan di internal komisi bukan karena penunjukan.
“Jika mengacu kepada kepada tata tertib, maka untuk pimpinnan komisi itu harusnya dipilih oleh anggotanya, tidak boleh ada intervensi, namun karena beberapa alasan, praktiknya kan tidak demikian, biasanya partai pemenang akan serta merta menempatkan kadernya yang ditunjuk, ini akan berpengaruh terhadap situasi dan kondisi politik di dewan terutama saat memutuskan kebijakan yang menyangkut kepentingan public,” urainya.
Untuk itu, Sutadi menawarkan agar pemilihan ketua Komisi benar-benar dilakukan oleh anggota Komisi masing-masing. “Silahkan fraksi hanya menyetorkan siapa yang masuk dalam komisi, dan biarkan mereka yang di komisi bertarung menentukan siapa yang sanggupo memimpin,” urainya.
Sebagai sesepuh di fraksi Geridra, BF Sutadi berharap agar partai pemenang yang sekaligus memimpin di DPRD bisa bertindak proporsional dalam membahas soal alat kelengkapan dewan, karena nantinya akan berimbas kepada kualitas kinerja dewan seluruhnya.
“Kami tidak akan bicara soal kuota maupun hak, tetapi kami minta agar PDIP sebagai partai terbesar dan memimpin DPRD selama 5 tahun kedepan bisa memperlakukan kami yang di Fraksi Gerindra secara proporsional, karena diakui maupun tidak, kami juga salah satu partai pemenang,” imbuhnya.
Terkait pembahasan alat kelengkapan dewan, belakangan didapatkan info dari salah satu kader PKS Surabaya jika ternyata FPKS memang tidak pernah mendapatkan undangan bahkan berasumsi bahwa fraksinya tidak akan dilibatkan dalam rangakain pembahasannya.
Pada kesempatan kemarin, terkait pertemuan antar partai di kediaman wakil wali kota Wisnu Sakti Buana yang tidak melibatkan Gerindra dan PKS, Sutadi mengaku bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi lintas partai utamanya yang memperoleh kursi di DPRD Surabaya jauh hari sebelum acara pelantikan.
“Sebenarnya kami sudah melakukan komunikasi antar pimpinan partai jauh sebelum pelantikan termasuk dengan PDIP yakni pak Wisnu Sakti Buanan, yang intinya kami sangat menghormati kemenangan PDIP dan siap untuk mendukung kinerja dewan dibawah kepemimpinan PDIP,” ucap BF Sutadi. (27/8)
Dijelaskan juga oleh Sutadi bahwa jika mengacu kepada perolehan jumlah kursi dan suara di wilayah kota Surabaya,fraksinya termasuk yang mendapatkan hak untuk mendapatkan kursi wakil ketua.
“Sesuai perolehan kursi dan perolehan suara di wilayah kota Surabaya, kami memang mempunya hak untuk mendapatkan kursi wakil ketua di DPRD Surabaya, tetapi untuk alat kelangkapan dewan memang masih harus memalui proses di intern partai, meski sejumlah nama sudah kami persipakan,” tandasnya. [gat]

Tags: