Ketua KTNA Imbau Dukungan Pemerintah Kabupaten Lamongan

Bupati Fadeli Hadiri Pengukuhan Pengurus KTNA masa bhakti 2019-2024 di Grand Mahkota, Kamis (27/12).[Suprayitno/bhirawa]

(Tingkatkan Kesejahteraan Petani) 

Lamongan Bhirawa
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Lamongan Totok Rudi Suryanto berharap dukungan penuh pemerintah daerah untuk peningkatan kesejahteraan bagi petani.
Hal tersebut disampaikan Totok usai dikukuhkan oleh Wakil Ketua KTNA Propinsi Jawa Timur Hamzah Talkim di Grand Mahkota, Kamis (27/12). Karena menurut dia, KTNA dan petani selama ini berada di garis terdepan dalam kesuksesan program pertanian.
Harapan serupa disampaikan Hamzah Talkim. Dia meminta perlunya kesinambungan antara KTNA dengan Pemerintah Daerah.
“Jangan hanya meminta tetapi juga memberi. Yang artinya Pemerintah Daerah harus memberikan dukungan kepada KTNA, tidak hanya menuntut hasil,” ujarnya.
Bupati Fadeli yang hadir bersama Sekkab Yuhronur Efendi dalam pengukuhan tersebut mengamini pendapat tersebut. Bahwa kesuksesan program pertanian Pemkab Lamongan dalam dua tahun terakhir ini tidak lepas dari dukungan KTNA.
“KTNA adalah partner pemerintah daerah. Tanpa KTNA kesuksesan di bidang pertanian, terutama pertanian jagung tidak akan terwujud. Kerjasama yang baik antara KTNA dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan pertanian di Kabupaten Lamongan,” ungkap Fadeli yang juga selaku Pembina KTNA.
Di sisi lain Fadeli berharap nantinya KTNA melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui pengolahan produk pertanian.
Pemkab Lamongan melalui BUMDes mulai merintis pendirian WarLA, Warung Lamongan. Toko serba ada ini terutama akan menjula produk olahan unggulan masing-masing desa.
Dia meminta hasil pertanian tidak dijual mentah begitu saja. Tetapi diolah menjadi produk turunan dengan nilai jual yang lebih tinggi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Selama dua tahun terakhir ini memang terjadi peningkatan pertanian di Kabupaten Lamongan yang signifikan, terutama pada pertanian jagung. Dari total produksi 371.000 ton di 2016, naik menjadi 571.000 ton pada 2017.
Peningkatan ini terutama terjadi setelah kesuksesan penerapan Tani Jago, atau pertanian jagung modern.
Selanjutnya pada tahun 2019 mendatang, metode pertanian serupa akan coba diterapkan pada komoditas padi. Dengan target produktivitas 9 ton per hektar dari rata-rata 8 ton perhektare di tahun 2018.(yit.mb9)